ASTANA (ANTARA) – Wakil Perdana Menteri Kazakhstan Kanat Bozunbayev pada Rabu (25 Desember) mengatakan penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines (AZAL) yang jatuh di dekat bandara Aktau Kazakhstan akan dilakukan lembaga penegakan hukum. Berdasarkan ketentuan pelanggaran peraturan keselamatan jalan raya.
Pesawat milik Azerbaijan Airlines Embraer 190 yang terbang dari Baku menuju Grozny, Rusia jatuh di Aktau, Kazakhstan, dengan 69 orang di dalamnya.
Berdasarkan informasi awal dari AZAL, pesawat tersebut jatuh setelah menabrak sekawanan burung. Bozbayev mengatakan, total 38 orang tewas dalam kejadian tersebut.
“Penyelidikan penyebab kecelakaan pesawat akan dipimpin oleh lembaga penegak hukum Kazakh,” kata Bozbayev pada konferensi pers.
Penyelidikan didasarkan pada pasal 344 ayat 3: “Pelanggaran peraturan keselamatan jalan raya atau pengoperasian angkutan kereta api, udara, laut atau sungai, yang mengakibatkan meninggalnya dua orang atau lebih karena kelalaiannya,” lanjut Bozumbayev.
Ia menambahkan, para ahli di bidang investigasi dan penerbangan akan memeriksa puing-puing pesawat dan mengetahui sejarah kejadiannya.
Di sisi lain, Embraer menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas dalam kecelakaan di Aktau, dan menyatakan kesiapannya membantu instansi terkait.
Azerbaijan Airlines menyebut kapten pesawat yang jatuh, Igor Kushnyakin, memiliki lebih dari 15.000 jam terbang.
Embraer 190 diproduksi pada tahun 2013 dan menjalani pemeriksaan teknis lengkap pada bulan Oktober, tambah AZAL.
Sumber: Sputnik-OANA
Leave a Reply