Seoul (ANTARA) – Sebuah pesawat Jeju Air yang terbang di Korea Selatan terpaksa kembali ke bandara asalnya pada Senin karena kerusakan roda pendaratan yang terungkap saat model serupa jatuh sehari sebelumnya.
Jeju Air mengatakan penerbangan Jeju Air 7C101, yang berangkat dari Bandara Internasional Gimpo menuju Jeju pada pukul 6:37 waktu setempat pada hari Senin, mengalami kerusakan roda pendaratan tak lama setelah lepas landas.
Maskapai ini memberi tahu seluruh 161 penumpang dalam penerbangan tersebut tentang masalah mekanis yang disebabkan oleh masalah pada roda pendaratan dan kemudian memutuskan untuk kembali ke Gimpo pada pukul 07:25.
Penumpang dipindahkan ke pesawat alternatif Boeing B737-800 dengan model yang sama dan berangkat ke Jeju pada pukul 08.30. Namun, 21 penumpang memutuskan untuk tidak naik pesawat lagi demi alasan keamanan.
Menurut Song Kyung-hun, kepala kantor dukungan manajemen Jeju Air, kapten penerbangan menghubungi pengawas darat setelah menerima sinyal yang menunjukkan kerusakan roda pendaratan.
“Meskipun roda pendaratan dipastikan berfungsi normal, kapten memutuskan untuk kembali ke bandara untuk pemeriksaan keamanan,” kata Song pada konferensi pers.
Perangkat tempat duduk adalah peralatan penting yang berhubungan langsung dengan keselamatan penerbangan. Mereka memastikan penerbangan dan pendaratan yang aman serta mengurangi dampak pendaratan darurat.
Sebuah pesawat Jeju jatuh di distrik Muan barat daya Korea Selatan pada Minggu (29 Desember), menewaskan 179 orang, setelah ketiga roda pendaratan rusak.
Sementara itu, pesawat yang memutar balik pada Senin kemarin merupakan model yang sama yang jatuh pada hari sebelumnya. Jeju Air mengoperasikan 39 B737-800 dari total 41 pesawat di armadanya.
Sumber: Yonhap OANA
Kecelakaan fatal Jeju Air di bandara Korea Selatan
Leave a Reply