Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kemenekraf rumuskan strategi berantas pembajakan film

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) bersama Badan Perfilman Indonesia menyusun strategi pemberantasan pembajakan film Indonesia dalam diskusi kelompok.

Menteri Ekonomi Kreatif/Ketua Badan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya bertemu dengan perwakilan Badan Perfilman Indonesia (BPI) dan afiliasinya pada Selasa (21/1) untuk membahas upaya pemberantasan pembajakan film.

Dalam siaran pers Kementerian Perfilman di Jakarta, Rabu, Badan Perfilman Indonesia dalam diskusi kelompok menyampaikan bahwa pembajakan film nasional tidak hanya merugikan pelaku industri film, tapi juga merugikan negara.

Menteri Ekonomi Kreatif menekankan pentingnya kerja sama dengan pelaku industri dalam upaya pemberantasan pembajakan film.

Yang pasti perlu kerja sama yang erat dengan BPI dan 65 asosiasi anggotanya untuk menangani pembajakan film nasional, ujarnya.

“Kita perlu beralih dari FGD hari ini ke Kementerian Ekonomi Kreatif yang pertama-tama, kepolisian atau Komdigi, yakni kita siap mendukung langkah-langkah konkrit yang mendapat kontribusi dari masyarakat,” imbuhnya.

Berdasarkan data Asosiasi Penyiaran Video Indonesia (AVISI), 70 persen masyarakat Indonesia memilih menonton film nasional secara ilegal dan 80 persen di antaranya memahami bahwa memilih menonton film bajakan dapat merugikan banyak sektor.

“Ini tugas yang serius, oleh karena itu kami berterima kasih kepada Kementerian Ekonomi Kreatif, pemerintah yang mengadakan FGD hari ini, sehingga memberikan sinyal yang sangat positif bahwa pelaku industri menjadi salah satu prioritas pemerintah.” AVISI Hermawan Sutanto.

Menteri Ekonomi Kreatif menyatakan, untuk memberantas pembajakan film nasional, perlu lebih banyak pertemuan dengan para pelaku industri perfilman untuk menentukan langkah konkrit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *