Jakarta (Antara) – Pengawas pertambangan dan energi Ferdi Hasiman mengumumkan Indonesia Industrial Mineral Holding (MIND ID) menjadi salah satu badan usaha milik negara yang dipercaya Indonesia.
“Indonesia Industrial Minerals menjadi salah satu BUMN yang diandalkan dalam membagikan dividen kepada negara dalam beberapa tahun terakhir. Sejak tahun 2021, MIND ID Banking menjadi salah satu perusahaan pertama di luar negara yang memberikan dividen dalam jumlah besar kepada negara. negara cukup konsisten pada pemilik seperti PT Bank BRI Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk,” kata Ferdi Hasiman dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Kamis.
MIND ID akan memberikan dividen sebesar Rp 505 miliar kepada pemegang saham (pemerintah) pada tahun 2021, meningkat menjadi Rp 900 miliar pada tahun 2022. Namun tak main-main, pada tahun 2023 MIND ID akan menjadi penyumbang dividen terbesar di Tanah Air sebesar Rp 11,2 triliun dari total dividen perusahaan pelat merah sebesar Rp 81,2 triliun.
“Yang menjadikan MIND ID sebagai penambang mineral besar dan terkemuka di Tanah Air adalah strategi kelompok yang dilakukan Kementerian BUMN mulai dari Menteri BUMN Renee Somarno hingga Menteri BUMN Eric Thohir yang sukses besar . Sahas (ANTM), PT Indonesia Asahan Alumina (INLUM), PT Timah Tbk (TINS) dan PT Bukit Assam Tbk (PTBA) termasuk di antara emiten milik negara. Integrasi perusahaan pertambangan milik sendiri telah menjadi titik awal kemajuan MIND ID belakangan ini.” kata Ferdi Hasiman.
Saat itu, dengan gagasan pembentukan holding di INALUM, BUMN Pertambangan tumbuh dengan aset mencapai Rp 100 triliun. Dengan demikian, kelompok pertambangan itu bebas meminjam dan menerbitkan obligasi senilai US$5 miliar untuk mengakuisisi 51 persen saham Freeport. Alhasil, investor global pun beramai-ramai memburu global bond INALUM, hingga berhasil mengumpulkan dana sebesar US$5 miliar.
Berkat penjualan obligasi global tersebut, INALUM mampu membeli Freeport senilai US$5 miliar pada tahun 2019, di penghujung periode pertama pemerintahan Jokowi. Sejak saat itu, Freeport berhasil kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, pada tahun 2019. Papua, Mimika Dengan aktivitas pertambangan Grasbergnya,” kata Ferdi Hasimann.
Holding ini juga memfasilitasi akuisisi MIND ID atas 11 persen saham PT Vale Indonesia Tbk, perusahaan nikel terbesar di Indonesia. Sebelumnya, MIND ID menguasai 20 persen saham Vale. Setelah berhasil mengakuisisi 11 persen saham, MIND ID mampu menguasai 31 persen saham Vale. Menguasai saham Vale akan meningkatkan dividen MIND ID dan juga meningkatkan kontribusinya kepada negara.
MIND ID kemudian menjadi raja industri pertambangan karena menguasai seluruh sektor pertambangan di tanah air. Strategi holding yang dilakukan Kementerian BUMN menjadi obat mujarab agar pertambangan asing bisa kembali ke jantung tanah air. bahwa, BUMN Pertambangan bersifat nasional dan menjadi titik balik roda perekonomian daerah.” Itu jadi mesinnya,” kata Ferdi Hasiman.
Ia juga mengatakan, prasyarat MIND ID adalah tata kelola perusahaan yang baik jika ingin bersaing dengan perusahaan asing. MIND ID berevolusi dan merevolusi budaya kerja internalnya agar lebih kompetitif, profesional, dan bersemangat melayani masyarakat.
Pekerjaan penting yang dilakukan anggota MIND ID sebagai perusahaan pemerintah adalah terus menjaga dan merawat lingkungan dengan melakukan reklamasi pasca penambangan. Pengelolaan tambang harus memperhatikan permasalahan lingkungan hidup. Misalnya saja bagi ANTM, isu lingkungan hidup menjadi salah satu syarat penting bagi perusahaan untuk menjalin kemitraan dengan produsen mobil listrik seperti Tesla.
Leave a Reply