Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Gubernur Sumbar: Masih ada tambang ilegal dalam proses penutupan

Padang (ANTARA) – Gubernur Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi mengatakan ada tambang ilegal yang kini akan ditutup, pascapenembakan anumerta Mapolres Solok Selatan Kompol Ryanto Ulil Anshar oleh Polres Solok Selatan. Ketua AKP Dadang Iskandar, Jumat (22/11).

“Saya kira sudah dilakukan sesuai aturan yang ada dan tentunya tertib,” kata Gubernur Sumut Mahyeldi usai pencoblosan di TPS 005 depan SD Pertiwi, Kota Padang, Rabu.

Meski membenarkan telah membunuh beberapa penambang ilegal, mantan Presiden Padang ini tidak merinci jumlah pengambil kebijakan yang membunuh jumlah sebenarnya.

Saat dikonfirmasi soal komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar dalam menindak pelaku tindak pidana penambangan liar, Mahyldi hanya mengatakan, hal tersebut sudah tertuang dalam visi dan kerjanya hingga ia juga dilantik menjadi Gubernur Sumbar.

“Hal ini terlihat jelas dalam visi dan misi kami, baik dalam masalah lingkungan hidup maupun ekonomi,” ujarnya.

Terpisah, Panglima Walhi Sumbar Abdul Aziz mengatakan, penembakan Kapolres Solok Selatan merupakan upaya Polri untuk menghilangkan pelaku kejahatan lingkungan hidup.

Menurut Aziz, Kapolres Listyo Sigit Prabowo harus memberikan perhatian khusus kepada oknum yang diduga melakukan tindak pidana perlindungan lingkungan hidup di Solok Kidul dan daerah lainnya.

Walhi menilai, peristiwa penembakan yang terjadi pada Jumat (22/11) pukul 00:43 WIB menegaskan bahwa para pelaku kejahatan lingkungan hidup selalu mempunyai kemampuan yang kuat dalam melakukan aksinya.

Sekadar informasi, penembakan tersebut diduga terjadi karena Dadang tidak senang AKP Ulil menangkap penyidik ​​penggalian C di kawasan tersebut. Dadang menembak Ulil dua kali, mengenai pelipis dan pipinya. Berdasarkan hasil autopsi, peluru masuk ke leher korban.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *