Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Badan PBB terima dana Rp1,9T untuk atasi pengungsi di Afrika

NAIROBI, KENYA (ANTARA) – Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) telah menerima US$118 juta (sekitar R1,9 triliun) dari Amerika Serikat untuk memberikan bantuan darurat kepada lebih dari satu juta orang melalui Kantor Bantuan Kemanusiaan USAID. Pengungsi di Afrika Timur dan Tengah.

Pendanaan tersebut diberikan di tengah peningkatan jumlah pengungsi di wilayah tersebut selama empat tahun terakhir, dari 13,2 juta menjadi 26,5 juta pada tahun 2020, menurut angka WFP.

Pertumbuhan ini didorong oleh konflik, termasuk perang yang sedang berlangsung di Sudan, serta peristiwa cuaca ekstrem seperti kekeringan berkepanjangan di Tanduk Afrika pada tahun 2020 hingga 2023.

Laurent Bukera, Direktur Regional WFP untuk Afrika Timur, mengatakan: “Pendanaan dari Amerika Serikat ini sangat penting untuk memastikan bahwa kami terus mendukung pengungsi yang rentan, banyak dari mereka sangat bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup.”

Dana tersebut akan memungkinkan WFP untuk memberikan bantuan tunai dan makanan kepada kelompok pengungsi, termasuk pencari suaka, pengungsi yang kembali, pengungsi internal dan komunitas tuan rumah di Burundi, Djibouti, Kenya, Republik Kongo, Rwanda dan Tanzania. dan Uganda.

Namun, WFP mencatat bahwa meskipun jumlah pengungsi meningkat secara signifikan, sumber daya yang tersedia belum meningkat secara proporsional.

Hal ini memaksa organisasi untuk mengambil keputusan sulit mengenai siapa yang mendapat bantuan dan berapa banyak.

WFP saat ini membantu lebih dari 2,4 juta pengungsi di Afrika Timur dan Tengah dengan berkurangnya persediaan makanan karena kurangnya dana.

Jumlah penerima bantuan ini antara lain di Burundi 60.000 orang, Djibouti 23.000 orang, Kenya 650.000 orang, Rwanda 120.000 orang, Tanzania 191.000 orang, Uganda 1,4 juta orang, Republik Kongo 30.000 orang, dan saham sebanyak 30.000 orang. 82 persen dari persyaratan penuh.

Sumber: Anatoly

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *