Oslo (Antara) – Perdana Menteri (Perdana Menteri) Denmark Mette Frederiksen pada Kamis (16/1) menggambarkan situasi “serius” usai percakapan telepon dengan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu. (15/1).
Diskusi selama 45 menit tersebut membahas tentang Greenland, wilayah otonomi Denmark, serta perdagangan bilateral, konflik Rusia-Ukraina, Timur Tengah dan NATO.
Frederiksen berbicara kepada wartawan setelah membuat laporan kepada komite kebijakan luar negeri parlemen Denmark dan mengakui ketegangan yang terjadi saat ini mengenai Greenland.
Dia mengatakan bahwa kita sedang menghadapi situasi yang serius. “Kami melakukan segala yang kami bisa untuk menyelesaikannya dengan bijaksana dan seefisien mungkin.”
Trump mengatakan pada tanggal 7 Januari bahwa dia tidak akan mengesampingkan penggunaan tindakan militer atau ekonomi untuk mencaplok Greenland.
Dia juga mengancam akan mengenakan tarif yang “sangat tinggi” terhadap Denmark jika Denmark menolak tawarannya untuk mengakuisisi wilayah tersebut.
Frederickson membenarkan bahwa dalam perbincangan mereka, Trump tidak mundur dari ancaman tersebut.
Foto yang diambil pada 19 Oktober 2024 ini menunjukkan bongkahan es besar di dekat Nuuk, ibu kota Greenland, wilayah pemerintahan mandiri Denmark. ANTARA/Xinhua/Luo Yizhou/aa
Leave a Reply