Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Penabulu rilis platform belanja barang bekas untuk atasi kemiskinan

Jakarta (ANTARA) – Organisasi nirlaba Yayasan Penabulu meluncurkan platform pembelian barang bekas Toko Penabulu sebagai bentuk kontribusinya terhadap upaya pengentasan kemiskinan.

Direktur Program Yayasan Penabulu Esti Nuringdyah dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, menjelaskan, bagi masyarakat yang memiliki barang-barang yang sudah tidak terpakai namun masih layak pakai, seperti pakaian, sepatu, perhiasan, dan peralatan elektronik, saya dapat menyumbangkan barang-barang tersebut untuk dijual. di platform Toko Penabulu.

Hasil penjualan akan digunakan untuk program pengentasan kemiskinan berdasarkan isu-isu strategis seperti lingkungan hidup dan perubahan iklim, pemberdayaan desa, kesehatan masyarakat, keadilan untuk transformasi digital, serta kemitraan pemerintah, swasta dan masyarakat.

“Toko Penabulu memadukan gaya hidup berkelanjutan dengan misi sosial sehingga memberikan dampak signifikan bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Esti.

Konsep ini terinspirasi oleh keberhasilan lebih dari 600 toko Oxfam di Inggris, yang telah membantu mengentaskan kemiskinan dengan memperkuat komunitas lokal dan mempromosikan keadilan sosial.

Selain itu, perilaku generasi muda di Indonesia menunjukkan ketertarikan terhadap barang-barang preloved yang tercermin dari data McKinsey & Company mengenai aktivitas Gen Z dalam ekonomi sirkular. Melihat tren tersebut, Penabulu Shop hadir memberikan pilihan gaya hidup yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga berdampak sosial.

Untuk menjangkau lebih banyak orang, Penabulu Shop tersedia secara offline dan online.

Budi Santosa, penasihat bisnis Yayasan Penabulu, menambahkan bahwa dengan mendukung gaya hidup berkelanjutan, masyarakat dapat bekerja sama untuk menciptakan perubahan nyata menuju kehidupan yang lebih baik.

“Di Toko Penabulu, komitmen kami adalah membantu pengentasan kemiskinan di Indonesia. “Mari kita lanjutkan kisah keberlanjutan, karena dengan kekuatan storytelling, niat baik ini bisa terus tumbuh,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko mengatakan inisiatif Penabulu sejalan dengan program Badan Percepatan Penanganan Kemiskinan yaitu data, pendanaan dan akuntabilitas.

Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kemiskinan dari 9% menjadi 5% pada tahun 2029.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *