Perserikatan Bangsa-Bangsa (Miraj) – Perserikatan Bangsa-Bangsa mendesak para pejabat Taliban untuk mempertimbangkan kembali penerapan pembatasan terhadap perempuan dan anak perempuan dalam mengakses pendidikan kedokteran di Afghanistan, kata juru bicara Sekretaris Jenderal PBB pada Rabu (4/). 12).
“Kami terus memantau situasi di Afghanistan,” kata Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, pada konferensi pers harian. “
“Kami sangat prihatin dengan laporan tentang perintah otoritas Taliban untuk mencegah perempuan dan anak perempuan pergi ke rumah sakit swasta untuk mendapatkan pendidikan.”
Beberapa media melaporkan bahwa Taliban memerintahkan sektor swasta dan publik untuk berhenti memberikan pelatihan medis kepada perempuan dan anak perempuan.
Lima organisasi di Afghanistan mengatakan Taliban memerintahkan mereka tutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Dujarric mengatakan jika diberlakukan, undang-undang tersebut akan memberlakukan pembatasan lebih lanjut terhadap hak perempuan dan anak perempuan atas pendidikan dan akses terhadap layanan kesehatan.
Pada akhirnya, undang-undang ini akan berdampak merusak sistem kesehatan dan pembangunan Afghanistan, tambahnya.
Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB mendesak para pejabat Taliban untuk mempertimbangkan kembali bagaimana menerapkan undang-undang tersebut karena undang-undang tersebut dapat menimbulkan masalah terhadap perempuan dan anak perempuan Afghanistan serta semua orang di negara tersebut. saya sudah selesai
Leave a Reply