Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

BPD Bali bidik kredit UMKM perikanan budidaya

Denpasar (ANTARA) – Bank Pembangunan Daerah BUMD PT (BPD) Bali menargetkan optimalisasi realisasi kredit kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM), khususnya sektor perikanan budidaya, pada tahun 2025.

“Pertanian kita garap dalam arti luas dan dioptimalkan,” kata Direktur Utama BPD Bali I Nyoman Sudharma di Denpasar, Kamis.

Menurut dia, sektor perikanan budidaya merupakan bagian pertanian yang mempunyai potensi besar dalam menyerap kredit.

Salah satu sentra budidaya perikanan di Pulau Dewata yang tersebar di Kabupaten Buleleng yaitu budidaya benih bandeng.

Untuk mendukung pertumbuhan kredit UKM, pihaknya memperluas layanan dan jaringan khususnya di wilayah terluar dan terluar, seperti pembangunan kantor kas, antara lain di Tejakula Kabupaten Buleleng, berbagai wilayah Kabupaten Karangasem dapat dijadikan sebagai wilayah Tianyar. .

“Kami menambah tenaga analis kredit untuk bekerja lebih cepat terhadap potensi UMKM, khususnya di daerah terdepan dan pinggiran,” imbuhnya.

Secara keseluruhan, bank pelat merah milik Pemda Bali ini menyalurkan kredit UKM periode Januari-November 2024 dengan porsi dominan mencapai 51,08 persen atau Rp11,62 triliun dari total realisasi kredit sebesar 22,Rp75 triliun.

Sebelumnya, Deputi Kepala Perwakilan BI Bali Gusti Agung Diah Utari pada diskusi Outlook Perekonomian Bali 2025 di Denpasar, Selasa (12/10), mengatakan sektor budidaya garam dan sektor perikanan harus didorong. meningkatkan penyaluran pinjaman kepada lembaga jasa keuangan

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, lanjutnya, sektor pertanian menjadi penyumbang besar karena bersifat padat karya.

Perikanan, kata dia, termasuk penangkapan ikan, budidaya perikanan termasuk pengolahannya, semuanya memiliki kualitas ekspor, namun penyaluran kredit ke sektor perikanan masih kecil, dan tingkat kesejahteraan belum mengalami kemajuan yang berarti.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bali, pada Januari hingga Agustus 2024, realisasi kredit di pulau dewata mencapai Rp 110,17 triliun.

Dari capaian tersebut, komponen kredit pertanian termasuk perikanan masih tergolong minim, baru mencapai 5,34 persen dengan penyaluran sebesar Rp5,88 triliun.

Sedangkan penyerapan kredit pada periode tersebut didominasi oleh kredit konsumsi sebesar 34 persen, dimana 29,40 persen merupakan kredit dari sektor perdagangan besar dan eceran dan 11,24 persen diserap oleh sektor akomodasi, makanan dan minuman atau pariwisata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *