Washington (ANTARA) – Pentagon, markas besar Departemen Pertahanan Amerika Serikat, pada Kamis (19/12) mengumumkan bahwa terdapat 2.000 tentara Amerika di Suriah, lebih dari dua kali lipat jumlah yang diakui sebelumnya.
Juru bicara Pentagon Mayjen Pat Ryder mengatakan 900 tentara tetap berada di Suriah dalam jangka panjang untuk mendukung operasi melawan ISIS.
Sisa 1.100 tentara, kata Ryder, dikerahkan sementara untuk membantu “memenuhi kebutuhan misi yang berubah” dalam perang melawan ISIS.
“Beberapa elemen dari hal ini juga mempengaruhi masalah keamanan diplomatik dan operasional yang relevan di kawasan ini,” kata Ryder kepada wartawan.
Pasukan ini sebagian besar terdiri dari pasukan reguler Angkatan Darat AS dan pasukan operasi khusus.
Ketika ditanya oleh wartawan berapa lama pasukan tambahan tersebut berada di Suriah, Ryder mengatakan “setidaknya sudah beberapa bulan.”
“Jelas, sudah lama sekali sebelum rezim Assad jatuh,” katanya, merujuk pada jatuhnya pemerintahan keluarga Assad di Suriah bulan ini.
Setelah gulingnya pemerintahan Presiden Bashar Assad, AS secara dramatis meningkatkan serangannya terhadap ISIS untuk mencegah kelompok teroris tersebut mengisi kekosongan kekuasaan.
Sumber: Anatolia
Turki dan Lebanon sepakat untuk menjaga stabilitas Suriah
Leave a Reply