JAKARTA (Antara) – Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Luh Pushpa menyatakan inisiatif warga memerangi sampah di kawasan wisata Monkey Forest akan mendukung upaya pengembangan pariwisata berkelanjutan di wilayah Kabupaten Gianyar, provinsi Bali.
“Kesadaran masyarakat desa Padangtegal untuk mengolah sampah menjadi kompos merupakan upaya nyata untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan,” kata Ni Luh usai mengunjungi rumah kompos desa adat Padangtegal di kawasan Monkey Forest Ubud pada Sabtu (18/8/2021). 18/2018). 1). ,
Mengutip keterangan resmi Kementerian di Jakarta, Minggu, Padangtegal mengatakan usaha pengolahan sampah di rumah kompos desa adat akan bermanfaat bagi lingkungan dan usaha pertanian masyarakat, serta mendukung upaya pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Ia mengatakan, upaya pengelolaan sampah di Desa Adat Padangthegal lahir atas inisiatif warga dan dukungan pemerintah desa.
“Desa juga memberikan subsidi kepada masyarakatnya dalam hal pembiayaan sampah. Kecuali jika (kuota sampah) melebihi batas yang telah ditentukan,” kata Ni Luh.
Wayan Angi Giovanda, perwakilan Pengelola Rumah Kompos Desa Adat Padamgtegal menjelaskan, upaya pengolahan sampah di Rumah Kompos Desa Adat Padamgtegal telah berlangsung sejak Februari 2012.
“Pengelolaan sampah dimulai dari sumbernya (sampah). Jadi mereka harus memilah sampah dari sumbernya, sampai di sini kita mengelola dan mengolahnya secara bertanggung jawab,” kata Angi.
Sampah yang diolah di Rumah Kompos berasal dari beberapa sumber, salah satunya adalah wilayah Basque dels Micos.
Leave a Reply