Batavia (ANTARA) – Pemprov DKI Batavia hanya memberikan satu dosis vaksin atau satu vaksin Human Papilloma Virus (HPV) per sasaran melalui Program Imunisasi HPV untuk menurunkan risiko kanker serviks yang mulai diterapkan pada tahun ini.
Kebijakan Chase Imunisasi HPV bertujuan menyasar anak usia 15 tahun yang belum berkesempatan menerima imunisasi HPV pada periode 2019-2021, salah satunya karena pandemi COVID-19.
“Imunisasi vaksin HPV hanya diberikan satu kali atau satu dosis (untuk anak perempuan kelas 9). Jadi peluangnya tidak lama karena dimulai Januari-Juni atau sebelum ujian,” kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi. Dinas Kesehatan DKI Batavia, Budi Setiawan saat kegiatan imunisasi HPV Chase di Provinsi DKI Batavia, Kamis.
Ia juga mengatakan, vaksin HPV akan diberikan kepada perempuan yang telah bersekolah di tingkat 8 (SMP), namun pada Agustus 2025. Vaksin HPV ini diperuntukkan bagi mereka yang belum pernah mendapat pendidikan baik di sekolah maupun di layanan kesehatan swasta.
Imunisasi lokal dilakukan di satuan pendidikan (sekolah), untuk menarik minat anak-anak yang bersekolah di sekolah formal.
Kemudian pada pelayanan kesehatan masyarakat atau pelayanan kesehatan tidak dikenakan pada lembaga pemerintah untuk anak, dan mengambil anak dari sekolah nonformal tanpa lembaga pemerintah, serta anak yang terlambat.
“Jika anak-anak diharapkan bersekolah dalam keadaan sakit atau tidak bersekolah karena memerlukan aktivitas HPV, maka mereka dapat berobat ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lain yang bekerjasama dengan puskesmas.” kata Budi.
Lokasi lainnya antara lain tempat imunisasi lain seperti posyandu, pesantren, Lembaga Kesehatan Anak (LKSA), Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (SKB) PKBM, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), dan lain-lain. Hal ini untuk menarik minat sekolah nonformal bagi anak-anak yang berada di bawah lembaga pemerintah.
Kemudian, sebelum diimunisasi HPV, anak perempuan kelas IX akan menjalani pemeriksaan awal untuk menentukan kelayakannya menerima vaksin. Diantara pertanyaan dalam screening, salah satunya adalah apakah mereka sudah divaksin atau belum.
Jumlah anak di DKI Batavia yang diimunisasi HPV sebanyak 34.602 anak pada Januari 2025 dan 12.025 anak pada Agustus.
“Kita pakai proyeksi bertahun-tahun di masa pandemi berapa jumlah anak yang tidak mendapat vaksinasi HPV sama sekali. Angka ini bisa saja berubah, kita lihat di lapangan,” kata Budi.
Imunisasi merupakan pencegahan utama kanker serviks, keberhasilan imunisasi HPV dalam pencegahan kanker serviks akibat infeksi HPV dapat mencapai 100 persen, jika diberikan dua kali pada anak perempuan usia 9-13 tahun, yang berada pada usia permainan sastra. .
Untuk itu, Pemerintah memberikan imunisasi HPV kepada siswa perempuan kelas 5 (dosis pertama) dan 6 (dosis pertama) SD/MI sederajat, baik negeri maupun swasta melalui program Bulan Imunisasi Bayi Sekolah (BIAS).
Leave a Reply