Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

PLN EPI strategikan perubahan energi untuk capai target NZE

Jakarta (Antara) – Subholding PT PLN Energy Primer Indonesia (PLN EPI) akan mempercepat transisi ke energi terbarukan untuk mencapai target net zero emisi (NZE) pada tahun 2060 melalui inovasi teknologi dan pengembangan bauran energi yang lebih ramah lingkungan.

Direktur Utama PLN EPI Ivan Agung Firstantara dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan target tersebut bukan hanya bagian dari komitmen nasional Indonesia, namun juga tanggung jawab global untuk mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca.

“PLN EPI memposisikan diri sebagai pemimpin dalam transisi energi di kawasan ASEAN. Kami percaya bahwa energi hijau adalah kunci masa depan yang lebih baik,” ujarnya.

Sementara itu, Eko Uniarto, Senior Vice President Pengembangan Bisnis Batubara PLN EPI, mengungkapkan, dalam upaya mencapai NZE pada tahun 2060, akan terjadi perubahan besar pada bauran energi nasional Indonesia. Dengan target mencapai 69 persen dari total bauran energi pada tahun 2060, energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan biomassa akan berperan besar dalam menciptakan bauran energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

“Transisi ini akan didorong oleh sejumlah langkah strategis dan inovatif yang dirancang untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil dan mengurangi emisi karbon secara signifikan,” kata Eko pada acara 24th ASEAN Senior Officials Meeting on Minerals (ASOMM) dan ASEAN Mining Summit 2024 di Bali. .Terinspirasi.”

Tak hanya itu, Uniarto mengatakan PLN juga memanfaatkan program coal blending dan coal switching coal untuk mengoptimalkan penggunaan batu bara lebih efisien.

“Tujuan dari program ini adalah untuk memadukan batubara dengan kualitas berbeda sesuai spesifikasi dan kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).” Dengan cara ini, PLN dapat memastikan pasokan energi tetap stabil dan efisien sekaligus mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan batu bara. Dia berkata.

Namun Uniarto menegaskan, meski fokus PLN pada energi terbarukan, batu bara masih menjadi tulang punggung sistem ketenagalistrikan nasional pada masa transisi.

“Kebutuhan batu bara PLN dan Independent Power Producers (IPP) diproyeksikan mencapai 167,98 juta ton pada tahun 2024, naik 4 persen menjadi 174,66 juta ton pada tahun 2025,” ujarnya.

Uniarto mengatakan konsumsi batu bara akan terus menurun mulai tahun 2030 hingga hanya berkontribusi 8 persen terhadap bauran energi pada tahun 2060.

“Batubara masih memegang peranan penting dalam menjaga keberlangsungan pasokan energi saat ini. Namun, kami juga berkomitmen untuk melakukan transisi bertahap menuju energi ramah lingkungan seiring berjalannya waktu,” kata Eko.

Strategi PLN disusun sejalan dengan Peningkatan Kontribusi Nasional (ENDC) Pemerintah Indonesia, yang bertujuan untuk mencapai pengurangan emisi gas rumah kaca yang lebih besar dibandingkan komitmen awal. Upaya ini tidak hanya mendukung pencapaian tujuan dalam negeri, namun juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin transisi energi di ASEAN.

PLN EPI memperkirakan tanpa pengendalian emisi, sektor energi dapat menyumbang 1,057 juta ton CO2 pada tahun 2060. Namun, dengan inovasi teknologi dan kebijakan transisi energi yang ketat, target nol emisi dianggap dapat dicapai.

Melalui sejumlah langkah strategis dan investasi teknologi hijau, PLN EPI optimis dapat mencapai transisi energi yang tidak hanya ramah lingkungan, namun juga menjamin pasokan listrik yang andal bagi masyarakat.

Echo menyimpulkan, “Transformasi ini merupakan sebuah perjalanan panjang, namun kami percaya bahwa visi masa depan yang hijau akan membawa manfaat besar bagi generasi mendatang.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *