Jakarta (ANTARA) – Salah satu unit pelatihan vokasi yang terafiliasi dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), yakni Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan, menghasilkan guru besar kimia Elvri Melliaty Sitinjak yang diharapkan dapat membantu mempercepat pertumbuhan sawit berikutnya. . industri minyak di Indonesia.
Kepala Departemen Humaniora mengatakan: “Peran guru besar adalah memimpin inovasi melalui pendidikan, penelitian dan kerja masyarakat. Prestasi ini bukan hanya prestasi pribadi guru, namun juga prestasi PTKI Medan dan Kementerian Perindustrian.” Hal tersebut disampaikan oleh Masrokhan, Badan Pengembangan Sumber Daya Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian di Jakarta, Selasa.
Mesrokhan berharap masa jabatan guru besar ini dapat menginspirasi para akademisi lainnya untuk terus berkembang dan menciptakan karya-karya besar, sehingga semakin banyak guru besar di kampus Kemenperin yang dapat membantu diversifikasi produk hilir sawit.
“Prestasi menjadi guru besar ini hendaknya dijadikan tambahan penting untuk menciptakan lebih banyak inspirasi baru dalam menciptakan lapangan kerja yang berharga dan bermanfaat bagi industri nasional,” ujarnya.
Ia menginformasikan, tanaman kelapa sawit di Tanah Air kini mencapai 200 spesies, meningkat hampir lima kali lipat dalam 10 tahun terakhir ketika hanya 45 spesies yang terdaftar.
Presiden BPSDMI juga mengulas orasi ilmiah berjudul Mengubah Pengolahan Minyak Sawit Dengan Metode Adsorpsi Untuk Mempertahankan Kandungan Mikronutrien Elvri Melliaty Sitinjak yang dinilai sejalan dengan program pengembangan industri hilir kelapa sawit.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasamita mengatakan program pengembangan industri sawit bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan fungsional/bergizi, berbagai produk manufaktur nonpangan, dan biofuel sawit.
“Penyediaan bahan baku yang berkualitas bagi industri lain menjadi syarat utama program industri berikut ini. Menperin menyampaikan: “Jadi inovasi dalam pemurnian dan pengolahan kelapa sawit pasti dapat meningkatkan kualitas minyak sawit.”
Kemenperin terus mendorong ekspor produk sawit bernilai tambah berikut ini. Nilai ekonomi industri hulu dan hilir kelapa sawit saat ini mencapai lebih dari Rp 750 triliun setiap tahunnya atau setara dengan 3,5 persen PDB nasional pada tahun 2023 yang mencapai Rp 20,892 triliun.
Leave a Reply