Jakarta (ANTARA) – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada Rabu menjelang rilis data inflasi indeks harga konsumen (CPI) Amerika Serikat.
Pada akhir perdagangan Rabu, rupiah melemah dua poin atau 0,02 persen menjadi Rp 15.784 per dolar AS dari Rp 15.782 per dolar AS.
“Saat ini situasi pasar menunggu rilis data inflasi AS malam ini, yang akan mempengaruhi kebijakan The Fed selanjutnya,” kata Analis ICDX Taufan Dimas Hareva saat dihubungi melalui telepon di Jakarta, Rabu.
Meskipun inflasi di AS masih tinggi, namun besar kemungkinan pasar akan menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut oleh bank sentral AS atau The Fed dan sebaliknya.
Taufan mengatakan, angka indeks harga konsumen (CPI) AS yang akan dirilis malam ini menunjukkan inflasi meningkat 2,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan inflasi inti diperkirakan stabil di angka 3,3 persen.
Selain itu, pernyataan kebijakan proteksionisme pemerintahan Presiden terpilih AS Donald Trump juga meningkatkan minat terhadap dolar AS sehingga melemahkan kinerja rupee.
Beberapa analis juga memperkirakan bahwa kebijakan tarif akan menjadi fokus utama kebijakan ekonomi Trump, dengan perkiraan kenaikan tarif global sebesar 10% dan peningkatan besar-besaran impor dari Tiongkok sebesar 60%, yang diperkirakan juga akan mengganggu perdagangan utama Tiongkok. .
Nilai tukar Bank Indonesia Jakarta (JISDOR) turun menjadi Rp 15.782 per dolar AS dari Rp 15.771 per dolar AS. Baca Juga: Rupee Rabu Rabu menguat 17 poin ke Rp 15.765 per dolar AS Baca Juga: Rupee melemah karena pasar antisipasi kebijakan perang dagang AS
Leave a Reply