Jakarta (ANTARA) – Kelelahan merupakan aspek yang sangat umum dari sindrom pramenstruasi, yang mempengaruhi sekitar 60 persen orang yang sedang menstruasi menurut hasil survei global.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di situs Well and Good yang dipublikasikan pada Kamis (16/1), rasa lelah yang parah seringkali dimulai satu atau dua minggu sebelum menstruasi dan menjadi lebih intens pada hari ketiga dan kedua sebelum menstruasi.
Selain kurang tidur dan stres, ada beberapa penyebab utama wanita merasa lelah menjelang menstruasi. Diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Fluktuasi hormonal
Menurut dokter kandungan bersertifikat Jill Krapf, MD, penurunan hormon estrogen dan progesteron adalah penyebab utama sebagian besar gejala sindrom pramenstruasi atau PMS, termasuk penurunan energi. Penurunan energi mulai terlihat sekitar tiga hari sebelum menstruasi.
“Gejala PMS (secara umum) cenderung meningkat pada periode ini, sehingga seiring dengan fluktuasi hormonal yang cepat, seseorang mungkin lebih rentan mengalami kelelahan dan perubahan suasana hati,” ujarnya.
Ketika hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron berubah, kadar hormon perasaan senang seperti serotonin juga menurun.
Serotonin adalah neurotransmitter yang ikut bertanggung jawab atas suasana hati, memori, dan pengaturan tidur.
Penurunan kadar hormon ini dapat membuat orang merasa lebih sedih, emosional, atau mudah tersinggung menjelang menstruasi.
Menurut data Mayo Clinic, gejala lesu dan flu seringkali disertai dengan perubahan suasana hati.
Orang dengan masalah kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan lebih cenderung mengalami perubahan suasana hati menjelang menstruasi, meskipun masalah tersebut telah ditangani dengan terapi atau pengobatan.
2. Makan lebih banyak karbohidrat
Banyak orang sebelum menstruasi mengalami peningkatan keinginan untuk mengonsumsi makanan tertentu, terutama makanan manis atau karbohidrat olahan.
Tidak ada salahnya sesekali memanjakan diri dengan mengonsumsi makanan favorit, namun terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat olahan seperti pasta, makanan yang dipanggang, dan makanan penuh gula dapat mengganggu kualitas tidur dan membuat Anda merasa lelah keesokan harinya.
3. Masalah kesehatan jasmani
Kelelahan parah tiga hari sebelum menstruasi juga bisa terjadi jika ada masalah kesehatan mendasar yang tidak ditangani.
“Beberapa wanita yang mengalami kelelahan dan kelelahan ekstrem mungkin mengalami kondisi medis seperti anemia, tiroid yang kurang aktif, atau kondisi ginekologi,” kata Dr. Krapf.
Masalah kesehatan fisik lain yang dapat meningkatkan gejala pramenstruasi dan membuat tubuh terasa lebih lelah dari biasanya antara lain sindrom kelelahan kronis dan sindrom iritasi usus besar.
4. Gangguan PMDD
Sekitar lima persen orang yang sedang menstruasi mengalami kondisi yang disebut gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD), yang pada dasarnya merupakan bentuk ekstrim dari PMS.
Menurut Dr Krapf, kelelahan ekstrem bisa menjadi salah satu dari sekian banyak gejala penyakit ini. Namun penderita PMDD juga biasanya mengalami gejala emosional dan perilaku yang jelas seperti kesedihan dan keputusasaan, ujarnya.
Gejala lain mungkin berupa rasa sakit yang meluas, kecemasan, atau perasaan iritasi.
Berbeda dengan PMS, gejala PMDD biasanya tidak terbatas pada tiga hari sebelum menstruasi.
Kebanyakan orang dengan PMDD mengalaminya selama satu hingga dua minggu menjelang menstruasi dan seringkali memerlukan pendekatan pengobatan berurutan termasuk terapi bicara, obat antidepresan, dan perubahan gaya hidup untuk mengurangi stres.
Upaya berikut dapat dilakukan untuk mengurangi gejala PMS, termasuk mengurangi rasa lelah menjelang menstruasi.
1. Tidur yang cukup
Rasa lelah menandakan tubuh membutuhkan tidur yang cukup. Usahakan untuk tidur lebih awal beberapa malam sebelum menstruasi untuk mengurangi rasa lelah.
2. Mengatur konsumsi makanan
Dr. Krapf mengatakan mengonsumsi kacang-kacangan, produk susu rendah lemak, salmon, sarden, dan sayuran hijau dapat membantu meningkatkan tingkat energi dan mengurangi gejala PMS.
3. Berolahraga secara teratur
Aktivitas fisik adalah penambah suasana hati dan energi yang baik. Rutin melakukan olahraga aerobik sedang seperti jalan kaki, berenang, atau bersepeda selama 30 menit sehari dapat membantu mengatasi gejala PMS seperti kelelahan, perubahan suasana hati, dan kembung.
4. Latihan relaksasi
Aktivitas yang membuat tubuh rileks seperti yoga, meditasi, dan pijat dapat membantu mengurangi rasa lelah dan kecemasan terkait PMS.
5. Mengonsumsi suplemen makanan
Kalsium, vitamin B6, dan asam lemak omega-3 dapat membantu mengatasi kelelahan pramenstruasi. Namun, Dr. Krapf menyarankan agar profesional kesehatan berkonsultasi terlebih dahulu mengenai penggunaan suplemen vitamin dan mineral.
Leave a Reply