BEIJING (Reuters) – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing merayakan Natal bersama sekitar 70 WNI di Wisma Indonesia di lingkungan KBRI Beijing.
Semoga dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kita dapat menjalani hidup dengan baik di tahun 2025. KBRI Beijing sebagai perwakilan pemerintah dan masyarakat di Tiongkok, berupaya menjaga hubungan baik, melindungi WNI dan badan hukum lainnya, Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun usai kebaktian Natal di Wisma Indonesia Beijing. Pada hari Jumat.
Sebelumnya, ada pesta Natal yang dihadiri sekitar 30 warga Indonesia, baik Protestan maupun Katolik, bersama pelajar dan pekerja di Beijing. Pesan Natal tersebut dibagikan Pastor Alfonsus Ardie, SJ melalui tayangan video.
“Kegembiraan terbesar Natal bukanlah reuni keluarga, tapi kehadiran Tuhan dalam wujud manusia,” kata Pastor Alphonsus dalam video tersebut.
Sementara itu, dalam sambutannya, Dubes Djauhari Oratmangun menyampaikan bahwa situasi dunia penuh dengan ketidakpastian.
Namun semoga dengan semangat cinta kasih dan kedamaian, Natal dapat membawa kegembiraan dan kebahagiaan, biasanya membawa harapan baru bagi kita di tahun 2025, kata Dubes Djauhari.
Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Djauhari Oratmangun menyampaikan sambutan usai kebaktian Natal di Wisma Indonesia, Beijing pada Jumat (03/01/2025) (ANTARA / Desca Lidya Natalia) Dubes Djauhari mengatakan, dirinya dan keluarga merayakan Natal di gereja Katolik di Chongqing.
Dubes Djauhari menambahkan, “Itu hanya perayaan pagi berbahasa Mandarin. Saya kurang paham, namun merasakan kebahagiaan yang luar biasa karena hikmah dan bisa merayakan Natal bersama.”
Tahun 2024, menurut Dubes Djauhari, merupakan tahun yang luar biasa bagi hubungan Indonesia-Tiongkok.
“Karena Presiden Prabowo Subianto datang ke sini dua kali, April saat masih presiden terpilih dan November saat menjabat sangat tertarik. Kita harapkan di tahun 2025 akan lebih baik karena hubungan diplomatik Indonesia-China akan masuk. Dubes Djauhari menyampaikan hubungan diplomatik mereka yang ke-75.
Tak berhenti sampai di situ, ia juga mengingatkan masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan.
“Hati-hati karena flunya banyak. Kalau flu sebaiknya periksa dulu apakah itu COVID-19, meski biasanya ringan,” kata Dubes Djauhari.
Acara dilanjutkan dengan ramah tamah berupa nasi megono dan masakan tradisional Indonesia yang dihadiri sekitar 70 masyarakat Indonesia.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning mengatakan pemerintah Tiongkok telah mengakui adanya kecenderungan peningkatan infeksi saluran pernafasan di musim dingin, namun epidemi tersebut dapat dikendalikan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC) pada pekan lalu juga mengatakan bahwa wabah musim dingin diperkirakan akan terus berlanjut hingga musim semi mendatang.
Infeksi ini termasuk influenza, rhinovirus, human metapneumovirus, dan mycoplasma pneumoniae, yang kini paling sering ditemukan selama rawat inap.
Leave a Reply