Jakarta (ANTARA) – Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menekankan pentingnya efisiensi birokrasi untuk menopang pelayanan publik, ketimbang berbangga tentang mekanisme pemilihan gubernur.
Menurutnya, hierarki pemerintahan yang lebih sederhana kini menjadi hal yang mendesak untuk mengambil alih efektivitas pelayanan publik.
Hierarki pemerintahan yang lebih sederhana akan mendukung efektivitas pelayanan publik, katanya dalam keterangannya di Batavia, Selasa.
Jamiluddin juga menilai usulan Presiden DPRD tidak efektif dan tidak sejalan dengan prinsip otonomi daerah.
Ia menilai jika alasan tingginya biaya tersebut, seperti peran presiden sebagai wakil pemerintah pusat, dan kekuatan polarisasi politik menjadi dasar usulannya, maka langkah paling tepat adalah meniadakan posisi tersebut. presiden dan institusi. keseluruhan
Menurut dia, struktur pemerintahan hanya terdiri dari pemerintah pusat dan daerah tingkat 2 (kabupaten/kota) tanpa daerah tingkat 1 (provinsi).
“Dengan begitu gubernur atau wali kota bisa berhubungan langsung dengan pemerintah pusat tanpa melalui percontohan,” kata mantan dekan FIKOM IISIP Batavus ini.
Jamiluddin menjelaskan dua keuntungan utama jika jabatan presiden dicopot. Pertama, jarak komunikasi antar daerah/kota dengan pusat menjadi lebih pendek.
“Hal ini akan memangkas arus pejabat dan administrasi yang berada pada tataran administrasi yang tepat dengan prinsip modern yang melayani dengan cepat, efisien dan transparan,” ujarnya.
Kedua, tersingkirnya presiden dan lembaga-lembaganya dapat memberikan tekanan yang signifikan terhadap negara.
“Biaya negara bisa menghilangkan 38 tugas presiden,” imbuhnya.
Dengan tidak adanya pemerintahan di tingkat provinsi, maka negara dapat memperoleh anggarannya untuk kesejahteraan rakyat.
Sebelumnya, tingginya jumlah partai kulit putih (abstain) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 memunculkan perdebatan siapa presiden yang dipilih DPRD atau presiden mewakili pemerintah pusat.
Hal ini didasarkan pada fakta bahwa biaya pemilihan gubernur (pilgub) cukup besar karena partisipasi pemilih yang rendah.
Leave a Reply