Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Studi ungkap makan keju bisa mengurangi risiko terkena sleep apnea

Jakarta (ANTARA) – Keju merupakan makanan paling populer, namun kerap dianggap tidak sehat. Faktanya, penelitian tersebut menemukan bahwa nilai gizi keju mungkin berdampak positif pada penanda tertentu yang terkait dengan apnea tidur.

Seperti diberitakan Hindustan Times, Kamis (16/1), sleep apnea adalah gangguan tidur di mana pernapasan sering berhenti dan mulai lagi saat tidur. Hal ini terjadi ketika seseorang tiba-tiba terbangun di malam hari, merasa sesak napas dan menarik napas dalam-dalam.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep Medicine, satu makanan mengejutkan dapat membantu mengurangi risiko kondisi ini: keju.

Dalam studi tersebut, peneliti menemukan bahwa metabolisme yang buruk dan kesehatan jantung meningkatkan risiko sleep apnea, namun nutrisi dalam keju mempengaruhi faktor-faktor tersebut.

Dalam penelitian ini, peserta disaring untuk mengetahui penanda biologis terkait apnea tidur, seperti: B. Aspartat aminotransferase, urea, cystatin C, globulin pengikat hormon seks, testosteron dan tekanan darah diastolik. Mereka menemukan hubungan yang jelas antara keju dan sleep apnea.

Nilai gizi keju mungkin tidak terlalu rendah karena penelitian menunjukkan bahwa keju mengandung protein berkualitas tinggi, kalsium, asam lemak, peptida bioaktif, asam amino, dan vitamin esensial. Semuanya berperan penting dalam menjaga kesehatan.

Para peneliti juga menekankan pentingnya mengonsumsi keju dalam jumlah sedang, seperti makanan lainnya.

Ironisnya, makanan yang biasanya dianggap tidak sehat karena kandungan kalorinya yang tinggi dan menimbulkan kekhawatiran obesitas juga dapat mengurangi risiko apnea tidur, suatu kondisi yang juga disebabkan oleh obesitas.

Oleh karena itu, pentingnya pengendalian porsi ditekankan. Makanan sering kali diberi label “baik” atau “buruk”, namun pada akhirnya hal tersebut bergantung pada pola makan yang tidak berlebihan, atau pola makan seimbang yang memenuhi kebutuhan tubuh Anda. Dengan cara ini, hal ini dapat membantu meningkatkan nilai gizi makanan yang secara tradisional dianggap “buruk”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *