Abu Dhabi (ANTARA) – Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Yurizki Rio mengatakan, dalam kerja sama eksplorasi dan pengembangan dengan Kenya, PGE ingin fokus berkolaborasi dengan Geothermal Development Company (GDC).
GDC adalah badan pemerintah Kenya (BUMN) yang bergerak di bidang energi.
“Sebelumnya ada dua organisasi di Kenya, yang satu swasta (Africa Geothermal International Limited / AGIL), yang lain seperti BUMN Kenya. Kami ingin menganggap organisasi sebagai perusahaan pemerintah Kenya,” kata Yurizki ANTARA saat ditemui di sela-sela pertemuan. Pekan Keberlanjutan Abu Dhabi (ADSW) yang diadakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada hari Selasa.
Yurizki menjelaskan kerja sama dengan Kenya tidak berbentuk merger atau akuisisi, melainkan berupa eksplorasi bersama dan pengembangan bersama kawasan panas bumi.
Hingga saat ini, kata dia, kerja sama tersebut masih terus berjalan.
Saat ditanya mengenai ekspansi internasional, Yurizki menjelaskan bahwa PGE fokus pada pertumbuhan domestik dan organik perusahaan.
Sebab, menurut dia, berdasarkan penilaian terhadap beberapa aset panas bumi yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri, tidak ada satupun yang memenuhi persyaratan PGE.
“Belajar dari pengalaman 2-3 tahun terakhir, ketika ingin melakukan pembelian terhadap perusahaan lokal maupun asing, sejauh ini kami belum menemukan yang cocok,” kata Yurizki.
Meski demikian, PGE tidak menutup kemungkinan terdapat properti yang menarik untuk diteliti lebih lanjut.
“Itu pasti akan kami lakukan. Kami tidak menutup kemungkinan untuk melakukan ekspansi di tingkat internasional,” ujarnya.
Pada pertengahan tahun 2024, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan, terdapat kapasitas 10 ribu megawatt (MW) di Kenya, sehingga memunculkan rencana eksplorasi dua energi panas bumi atau geotermal. blok. sumber daya. di Kenya.
Riset panas bumi ini dilakukan bekerja sama dengan anak usaha Pertamina, BUMN, yakni Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan Africa Geothermal International Limited (AGIL) di blok Longonot, bersama Geothermal Development Company (GDC) untuk pengembangan Jalan Suswa. .
Leave a Reply