Hamilton, Kanada (ANTARA) – Perserikatan Bangsa-Bangsa sedang mempersiapkan rencana intensif untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza jika gencatan senjata disepakati.
Pada konferensi pers pada hari Selasa, juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres sedang memantau kemajuan kesepakatan tersebut.
Dia mengatakan PBB dapat meningkatkan bantuan kemanusiaan ke daerah kantong Palestina di Gaza, yang menjadi sasaran serangan Israel, setelah gencatan senjata sebagai bagian dari “perencanaan dan persiapan intensif”.
“Kami sangat menyadari tantangan keamanan yang akan muncul setelah gencatan senjata dan di masa depan,” ujarnya.
Dujarric menambahkan, berbagai masalah sedang ditinjau, termasuk penyeberangan baru, kondisi keamanan, sisa-sisa bahan peledak perang, dan keselamatan staf PBB.
Sebelumnya, Qatar mengatakan pembicaraan antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina Hamas mengenai gencatan senjata di Gaza berada pada “tahap akhir” dan kesepakatan akan dicapai “segera”.
Mengenai situasi di Gaza utara, Dujarric mengatakan Israel menghalangi pengiriman bantuan penting dan mendesak.
“Akses ke rumah sakit di Jalur Gaza utara ditolak dua kali hari ini,” katanya.
Dujarric mengatakan upaya tersebut untuk mendukung dua rumah sakit di Gaza utara dan mengevakuasi pasien.
Israel terus berperang di Jalur Gaza sejak Hamas melancarkan serangan lintas batas pada 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Lebih dari 46.600 orang, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, tewas dalam perang Israel di wilayah kantong Palestina.
Pada November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri pertahanannya, Yoav Galnt, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga dituntut di Mahkamah Internasional atas perang genosida di Gaza.
Sumber: Anadolu
Leave a Reply