Jakarta (Antara) – Sebuah studi baru menunjukkan bahwa minum teh hijau setiap hari tidak hanya meningkatkan metabolisme dan membantu menurunkan berat badan, tetapi juga melindungi kesehatan otak.
Teh hijau dan kopi diketahui baik untuk otak karena sifat neuroprotektifnya, lapor jurnal tersebut Kamis (16/1).
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan manfaat kognitifnya, namun dalam penelitian skala besar baru-baru ini di Jepang, para peneliti mengamati bagaimana konsumsi minuman populer ini memengaruhi otak secara langsung dalam perubahan struktural pada lansia.
Hasilnya, yang diterbitkan dalam jurnal Nature, menunjukkan bahwa minum tiga cangkir atau lebih teh hijau sehari dapat membantu melindungi kesehatan otak, namun konsumsi kopi tidak memberikan pengaruh yang signifikan.
Para ilmuwan mengevaluasi data makanan, melakukan pemindaian MRI dan tes kognitif pada lebih dari 8.000 peserta berusia 65 tahun ke atas.
Pemindaian pencitraan resonansi magnetik mengungkapkan informasi tentang kesehatan otak, termasuk volume lesi materi putih, volume hipokampus, dan total volume otak. Berdasarkan konsumsi teh hijau dan kopi, peserta dibagi menjadi empat kelompok: 0-200ml, 201-400ml dan 401-. 600ml ≥ 601ml.
Analisis menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau yang lebih tinggi secara signifikan dikaitkan dengan volume lesi materi putih (WML) yang lebih rendah, namun tidak ada hubungan yang signifikan dengan ukuran lain, termasuk volume hipokampus dan volume total otak.
Mereka yang minum 600 ml teh hijau per hari memiliki WML tiga persen lebih sedikit dibandingkan mereka yang mengonsumsi 200 ml atau kurang, dan mereka yang minum 1.500 ml per hari memiliki volume WML 6 persen lebih sedikit dibandingkan kelompok referensi.
Namun konsumsi kopi tidak berpengaruh signifikan terhadap pengukuran volume otak.
Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau dikaitkan dengan penurunan lesi materi putih di otak. Mengingat bahwa kerusakan pada materi putih otak berkaitan erat dengan demensia vaskular dan AD (penyakit Alzheimer), temuan kami menunjukkan bahwa teh hijau “minum teh, terutama tiga cangkir atau lebih per hari, dapat membantu mencegah demensia,” tulis para peneliti.
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan karena peneliti hanya fokus pada asupan teh hijau dan kopi sebagai minuman, tidak mencantumkan jumlahnya dalam makanan, dan tidak memperhitungkan variasi metode penyeduhan yang mungkin mempengaruhi kandungan zat bioaktif.
Selain itu, karena terbatasnya ukuran sampel konsumen teh hitam, hubungan antara teh hitam dan perubahan volume otak tidak dapat diselidiki. Karena penelitian ini bersifat cross-sectional, penelitian ini tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat antara konsumsi teh hijau dan lesi white matter. .
Leave a Reply