Jakarta (ANTARA) – Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta mengungkapkan penyebab ambruknya Jalan Ciledug Raya (Kebayoran Lama, Jakarta Selatan) karena tanah tidak kuat menahan banjir pasca pembangunan bengkel. daerah. .
“Usai pembangunan diduga kondisi tanah kurang kuat,” kata Firmansyah Saputra, pengelola subkelompok pengendali banjir dan drainase limpasan Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, di Jakarta, Jumat.
Cara jacking dilakukan dengan memasang pipa dengan cara menggali tanah di bawah permukaan jalan, kemudian mendorong pipa tersebut menggunakan tekanan hidrolik.
Firmansyah mengatakan, lokasi penurunan perkerasan tersebut berada di atas salah satu lubang yang digali Dinas SDA DKI untuk lubang induk pengeboran Cipuliri pada tahun 2024.
Selain pembangunan atau pemasangan dokumen, ada faktor penyebab ambruknya jalan yaitu kemacetan jalan dan kondisi hujan.
Hingga saat ini, pihaknya masih berupaya menjalani tahapan perkara tersebut dengan tertib. “Sampai saat ini ‘pertempurannya’ masih dalam pemeliharaan kontraktor eksekutif,” ucapnya.
Hingga Kamis (9/1), Dinas SDA DKI mengumumkan puing-puing di Jalan Ciledug Rayan depan Masjid Assalam, Cipuliri, Jakarta Selatan, Kebayoran Lama, sudah diperbaiki dan bisa dilalui kendaraan.
Pengendara masih bisa melintas, namun SDA DKI akan terus memantau dan memperbaiki kondisi lapangan.
Selain itu, tim kami juga akan terus memantau dan memperbaiki kondisi lapangan yang terganggu, ujarnya.
Jalan Ciledug Raya arah Jakarta, tepat di depan Masjid Assalam, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (8/1) ambruk kemarin.
Rabu (8/1) malam, bagian permukaan jalan yang rusak diperbaiki dengan pengaspalan ulang.
Pembangunan kanal Tungraua dari simpang Jalan Seskoal melalui Jalan Ciledug Raya hingga Bazar Cipulir telah dimulai dan dimulai pada Senin (06/05/2024).
Leave a Reply