JAKARTA (ANTARA) – Pemain bola basket Dewa United Bantens Pape Malik Dime mengatakan dia merasa betah di 2025 Indonesian Basketball League (IBL), yang dimulai Sabtu lalu (1 November).
Dia mengatakan bahwa suasana pertandingan IBL dan keramahan rakyat Indonesia mengingatkannya pada kota asalnya di Dakar, Senegal.
“Ada banyak kesamaan di sini dengan rumah, seperti halnya negara saya. Saya tidak mengalami kesulitan beradaptasi karena itu benar -benar sama, seperti berada di rumah saya sendiri,” Jakarta’s Antara mengutip uang receh dalam sebuah pernyataan di situs web IBL pada hari Rabu.
Dia mengakui bahwa dia senang bisa bermain di negara itu dengan populasi Muslim terbesar di dunia.
Power Forward telah menghabiskan sebagian besar masa remajanya sejauh ini di Amerika Serikat.
Di tanah Paman Sam, ia bermain untuk Washington Huskies bersama beberapa pemain yang sekarang membuat tanda mereka di NBA, termasuk Markelle Fultz, Matisse Thybulle, Marquese Chriss dan Dejounte Murray.
Tapi Fate membawanya pergi dari NBA setelah kehilangan draf pada 2017.
Untungnya baginya, Dewa United menunjuknya untuk menggantikan Pangeran Ibeh sebelum dimulainya Ibl Gopay 2025.
Pemain bola basket setinggi 2,06 juta itu merespons dengan positif kekalahan di pertandingan pertama antara Deva United dan Jakarta Pelita Jaya ketika mereka mengunjungi Stadion Bola Basket Jakarta Sinayan, Sabtu lalu (1 November).
Dia menilai bahwa lawannya, juara IBL 2024, memang dalam kondisi yang baik.
Para pemain Pelita juga memiliki tembakan yang bagus, tetapi Deva United Defense tidak bisa menghentikannya.
Tapi Malik mengatakan ada banyak hal yang bisa dipelajari dari kekalahan pertama untuk bermain lebih baik di pertandingan berikutnya.
“Hanya ada satu pertandingan musim ini dan masih ada banyak ruang untuk perbaikan, jadi kita harus belajar dan siap untuk pertandingan berikutnya,” kata pria berusia 32 tahun itu.
Pape Malik Dime melakukan debut IBL -nya dengan 6 poin, 4 rebound dan 1 assist. Dia bermain total 14 menit.
Leave a Reply