Moskow (Antara) – Sanksi baru AS terhadap sektor energi Rusia dan Serbia dapat menaikkan harga bahan bakar di Eropa, kata Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Czarto pada Minggu (12/1).
“Pemerintahan AS, yang mengalami kekalahan telak dalam pemilihan presiden, baru-baru ini memberlakukan paket sanksi baru di sektor energi,” kata Szijharto dalam pesan video di media sosial.
“Sanksi seperti itu kembali menciptakan masalah besar di Eropa Tengah… dan akan menyebabkan harga bahan bakar lebih tinggi,” tambahnya.
Menurut Sziarto, AS telah memasukkan perusahaan minyak Rusia-Serbia NIS ke dalam daftar perusahaan yang dikenakan sanksi.
Raksasa energi Rusia Gazprom Neft memiliki 56,15% saham di perusahaan tersebut, sehingga sanksi tersebut diperkirakan akan melemahkan pasar pasokan minyak Eropa dan menaikkan harga komoditas.
Szharto mengatakan negaranya bekerja sama dengan mitra regional untuk meminimalkan dampak negatif sanksi AS.
“Kami akan bekerja sama dengan mitra regional kami dalam beberapa hari dan minggu mendatang untuk memitigasi dampak sanksi energi AS terhadap kenaikan harga bahan bakar,” katanya.
Amerika Serikat pada hari Jumat menjatuhkan sanksi terhadap lebih dari 200 perusahaan dan individu yang terkait dengan sektor energi Rusia dan lebih dari 180 kapal yang terlibat dalam transportasi energi.
Sanksi tersebut bertujuan untuk membatasi akses Rusia ke pasar internasional dan mengurangi pendapatan negara dari ekspor minyak dan gas.
Sumber: Sputnik-OANA
Leave a Reply