Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Xi Jinping desak BRICS jadi kekuatan stabilisasi perdamaian

Istanbul (ANTARA) – Presiden China Xi Jinping menegaskan tidak boleh ada lagi penderitaan dan kehancuran di Palestina dan Lebanon serta meminta negara-negara anggota BRICS menjadi kekuatan yang menstabilkan perdamaian.

“Kita harus bergerak maju bersama untuk membangun kekuatan penstabil perdamaian dan menemukan solusi untuk mengatasi gejala dan akar penyebab titik panas,” kata Xi kepada peserta pertemuan format panjang blok BRICS di kota Kazan, Rusia barat daya, pada hari Kamis. .

Presiden Rusia Vladimir Putin adalah salah satu pemimpin KTT BRICS, di mana pemimpin Tiongkok tersebut mengulangi seruannya untuk mengakhiri perang antara Moskow dan Kiev.

Rusia melancarkan “operasi khusus” terhadap Ukraina pada Februari 2022. Ratusan ribu orang tewas dan jutaan orang terpaksa mengungsi.

Sehari sebelumnya, Xi menyerukan deeskalasi antara Rusia dan Ukraina karena perang telah berlangsung selama tiga tahun.

“Kita harus terus mendorong gencatan senjata di Gaza, memulai kembali solusi dua negara, dan menghentikan meluasnya perang di Lebanon. Tidak boleh ada lagi penderitaan dan kehancuran di Palestina dan Lebanon,” tegas Xi.

Dengan menekankan isu perluasan blok ekonomi baru, Xi memperluas dukungan Tiongkok terhadap keterlibatan lebih besar negara-negara selatan dalam urusan BRICS.

“Kebangkitan kolektif Korea Selatan merupakan tanda jelas adanya perubahan besar di dunia,” kata Xi.

“Ini adalah peristiwa besar dalam sejarah dunia dan pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam proses peradaban manusia dimana negara-negara Selatan bergerak menuju modernisasi bersama-sama,” tambah pemimpin Tiongkok tersebut.

Xi menyampaikan pidato pada hari terakhir KTT BRICS, tema utama acara tersebut adalah pertemuan format BRICS Outreach / Plus.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh negara-negara yang bukan anggota BRICS, namun tertarik untuk memperkuat hubungan dengan blok ekonomi tersebut.

Panitia penyelenggara BRICS mengumumkan bahwa 36 negara akan menghadiri pertemuan tersebut, dan 22 negara akan diwakili oleh kepala negara, termasuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Sumber: Anatolia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *