JAKARTA (ANTARA) – Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat terus menggencarkan upaya di lapangan untuk mencegah penyebaran kasus human metapneumovirus (HMPV), meski belum ditemukan kasus di wilayah tersebut.
“Sampai saat ini, belum ada kasus HMPV.” Namun kami terus memantau dan memberikan bantuan HMPV di setiap Puskesmas yang ada di wilayah Jakarta Barat,” kata Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Barat Erizon Safari saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Erizon mengatakan, HMPV merupakan salah satu mikroorganisme atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada saluran pernapasan atas dan bawah yang terjadi hampir sepanjang tahun.
Menurut dia, gejala yang ditimbulkan virus HMPV pada manusia adalah batuk, pilek, demam, dan sakit tenggorokan. Sedangkan pada kasus kronis akan terjadi kesulitan bernapas. Bronkiolitis, bila terjadi peradangan pada saluran napas kecil dan pneumonia.
“HMPV berbeda dengan Covid-19. Virus HMPV sudah ada sejak lama dan beredar di seluruh dunia. Sejauh ini tidak ada yang terjadi. “Sejak kasus ini merebak di Tiongkok, terjadi kebingungan,” tambahnya. katanya.
Arizona mengimbau warga setempat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah dan mengantisipasi penularan HMPV.
“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dengan menjalani pola hidup bersih dan sehat dengan selalu mencuci tangan, memakai masker, dan makan teratur,” ujarnya.
Leave a Reply