Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

PTPN PalmCo sebut sawit salah satu sektor penopang ekonomi bangsa

Jakarta (Antara) – BUMN subholding PTPN III (Persero), PTPN IV atau Palmco menyatakan perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu penopang perekonomian nasional yang mampu mendorong ketahanan pangan dan energi bangsa.

“Kelapa sawit adalah sebuah berkah, tidak hanya bagi para pelaku industri kelapa sawit seperti kita, namun juga bagi Indonesia secara keseluruhan. Kelapa sawit merupakan salah satu penopang perekonomian negara. COVID-19 telah mengganggu perekonomian global untuk bertahan hidup bahkan pada saat ini” sebagian karena minyak sawit,” Presiden Direktur PalmCo Jatomik K. Santos mengatakan dalam pernyataan yang diperoleh. Jakarta pada hari Selasa.

Bapak Yatmiko menyampaikan hal tersebut pada diskusi bertajuk “Penemuan Minyak Sawit: Emas Hijau Indonesia” yang mengupas secara detail minyak sawit dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, yang diselenggarakan bekerja sama dengan PTPN IV PalmCo dan Fakultas Pertanian UGM Gadjah Mada Agro Expo Pengumuman ini dibuat di.

Menurut Yatmiko, produk turunan kelapa sawit memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat, mulai dari kebutuhan nutrisi hingga sumber energi.

Ia juga membantah anggapan bahwa kelapa sawit bertanggung jawab atas deforestasi di Indonesia, bertanggung jawab atas menipisnya lapisan ozon dunia, serta membuang-buang air dan menyebabkan kekeringan.

“Jika dilihat dari datanya, laju pertumbuhan luas perkebunan kelapa sawit pada tahun 1985 hingga tahun 2023 hanya sebesar 17 persen dari total luas kawasan non hutan di Indonesia.” Hal ini menunjukkan bahwa laju deforestasi Indonesia pada periode hingga tahun 2022 merupakan yang terendah di dunia,” kata Jatmiko.

Namun diakuinya, masih ada pelaku perkebunan sawit yang tidak mengikuti prinsip produksi sawit berkelanjutan. Hal ini merupakan “pekerjaan rumah” bagi pemerintah dan pemangku kepentingan industri kelapa sawit.

“Namun kita juga tidak bisa menutup mata. Masih ada perusahaan kelapa sawit yang tidak beroperasi secara berkelanjutan, mengabaikan nilai-nilai konservasi yang tinggi dan konflik dengan fauna. Oleh karena itu, menjadi tantangan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk memungkinkan penerapan kelapa sawit berkelanjutan secara lebih luas budidaya minyak melalui kepatuhan terhadap peraturan dan standar yang ada,” kata Yatmiko.

Di bidang perekonomian, Jatmiko mengatakan kelapa sawit memberikan dampak besar bagi perekonomian Indonesia karena meningkatkan pendapatan petani dan menciptakan banyak lapangan kerja.

Misalnya, jumlah pekerja yang bekerja di perkebunan kelapa sawit melonjak dari 2,1 juta pada tahun 2021 menjadi lebih dari 16 juta pada tahun 2023. Tingginya angka tersebut juga berbanding lurus dengan rata-rata pendapatan petani kelapa sawit. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata produk pertanian lainnya.

Yatmiko mengatakan, perusahaannya menaruh perhatian besar untuk berkontribusi meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas.

“Bagi kami di PTPN, tumbuh dan berkembangnya kerjasama dengan petani kelapa sawit merupakan tantangan terbesar kami sebagai emiten,” tegasnya.

Hal ini dilakukan melalui kerja praktek di berbagai program kelapa sawit berbasis masyarakat, mulai dari peremajaan dan penyediaan benih unggul hingga program padi.

“Fokus pada peningkatan produktivitas petani dicapai melalui berbagai program, termasuk skema pengelolaan bersama dan pembelian kembali untuk merangsang petani kecil kelapa sawit. “Kami juga telah mendistribusikan lebih dari 5,6 juta benih bersertifikat kepada petani dan baru-baru ini meluncurkan penanaman padi proyek budidaya tanaman ikan di lokasi transplantasi kelapa sawit,” katanya.

Ia meminta seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung perkebunan kelapa sawit Indonesia yang berkelanjutan.

“Tentu saja banyak mitos yang perlu kita periksa kebenarannya. Tapi yang jelas minyak sawit adalah anugerah bagi kita semua. Kalau kita tidak punya sawit Indonesia yang berkelanjutan Siapa yang bisa mendukung dan menjaga minyak? perkebunan?” ujarnya pula.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *