Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Penyebab umum bau kaki dan cara mengatasinya

Jakarta (Antara) – Kaki merupakan salah satu bagian tubuh yang dapat menimbulkan bau tidak sedap akibat tumbuhnya bakteri atau jamur pada kaki yang tertutup sepatu, kata Dr. Emily Wood, dokter kulit berlisensi di Austin, Texas, Amerika Serikat.

Seperti ditulis di laman Well and Good, Senin (13/1), kelembapan (seperti keringat) berasal dari kelenjar keringat, dan manusia memiliki sekitar 250.000 kelenjar keringat di setiap kaki, menurut Royal College of Podiatrist.

Berikut adalah penyebab umum bau kaki.

1. Tidak menjaga kebersihan

Penyebab paling umum dari bau kaki adalah keringat yang bercampur dengan bakteri pada kulit, kaus kaki, dan sepatu. Hal ini terjadi jika Anda kurang mandi, mencuci kaki, mengganti kaus kaki, dan membersihkan sepatu yang berkeringat.

“Kebanyakan orang dapat mencium bau kaki mereka, tetapi jika Anda tidak membersihkannya dengan baik, Anda bisa terkena bau yang menyengat,” kata Dr. Kayu.

Ia menyarankan untuk mencuci kaki setiap hari dengan sabun dan air, atau lebih sering jika Anda berkeringat. Sabun antibakteri membantu membunuh bakteri penyebab bau, menurut American Podiatric Medical Association (APMA). Jika kaki Anda berbau menyengat, rendam kaki Anda dalam air garam Epsom (tambahkan 1/2 cangkir garam) selama 10 hingga 20 menit.

“Pastikan untuk memakai kaus kaki yang menyerap kelembapan dengan sepatu Anda (karena tidak memakai kaus kaki dapat menyebabkan keringat dan bau),” kata Dr. Kayu.

2. Hiperhidrosis

Keringat berlebihan juga bisa disebabkan oleh hiperhidrosis, jelas Mayo Clinic. Kondisi ini dapat disebabkan oleh perubahan sinyal saraf ke kelenjar keringat atau kondisi yang mendasari seperti diabetes, hot flashes yang berhubungan dengan menopause, atau masalah tiroid.

Mencuci kaki secara teratur dengan sabun antibakteri dan mengenakan kaus kaki yang menyerap kelembapan untuk menjaga kaki tetap kering adalah langkah awal yang baik.

Jika keringat sulit dikendalikan, penyedia layanan kesehatan mungkin meresepkan antiperspiran seperti Drizol (aluminium klorida topikal), menurut AAD.

3. Infeksi jamur

Tinea pedis (istilah medis untuk kutu air) adalah infeksi jamur umum yang dapat menyerang kulit kaki, terutama di sela-sela jari kaki.

Menurut DermNet, kondisi ini ditandai dengan kulit lembab, bersisik, warna kuning atau hijau, retakan yang menyakitkan, dan bau tidak sedap, sering terjadi pada usia 60-an, serta kondisi kesehatan diabetes dan obesitas.

Pengobatan dapat dilakukan dengan krim antijamur, salep, gel, semprotan, atau bubuk yang dibuat dengan obat seperti Lotrimin (clotrimazole) atau Monistat (miconazole).

4. Infeksi bakteri

Kulit gatal, kaki berbau busuk dengan lubang atau kawah kecil, atau bercak putih adalah tanda-tanda infeksi bakteri pada kaki yang dikenal sebagai keratolisis punctate. Infeksi ini menyerang orang yang kakinya banyak berkeringat atau terkena kelembapan tinggi saat memakai sepatu atau boots ketat.

Pengobatan keratolisis berpori dimulai dengan membersihkan infeksi, biasanya dengan krim antibiotik seperti Cleocin (klindamisin) atau Robimycin (eritromisin) dan bahan antiseptik seperti benzoil peroksida.

Pengobatan rumahan seperti membersihkan kaki secara menyeluruh, memakai kaus kaki dan sepatu yang menyerap keringat, dan menggunakan obat anti inflamasi pada kaki dapat membantu mencegah terulangnya gejala.

5. Eksim

Kondisi kulit yang umum ini, yang menyebabkan bercak kulit bengkak dan berubah warna, dapat memengaruhi kaki. Dan menurut Dr. Kayu terkadang mengeluarkan bau tidak sedap saat disentuh kaki.

Sebaiknya gunakan air hangat saat mandi, hindari sabun, kenakan kaus kaki atau kaus kaki yang terbuat dari bahan penyerap keringat seperti katun atau sutra, serta kaus kaki dan sepatu kering.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *