Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Pejabat AS: Penyerang New Orleans bawa bendera Daesh

Teheran (ANTARA) – Otoritas pemerintah Amerika mengungkap identitas pelaku serangan maut di New Orleans, Louisiana, dengan menyebut pelaku membawa bendera kelompok teroris Daesh.

Setidaknya 15 orang tewas dan 35 lainnya luka-luka ketika pria bersenjata, yang diidentifikasi sebagai Shamsud Din Jabbar, pria berusia 42 tahun dari Texas dan seorang veteran Angkatan Darat AS, mengemudikan truk pikapnya ke arah kerumunan saat perayaan Malam Tahun Baru di Bourbon. jalan New Orleans, Rabu pagi.

Menurut kantor berita Iran IRNA, mengutip informasi dari media Amerika, pada Kamis, Biro Investigasi Federal (FBI) mengumumkan dalam pernyataannya bahwa pelaku tewas dalam baku tembak dengan polisi setelah melakukan penyerangan.

Mengutip dua sumber penegak hukum, CNN melaporkan bahwa penyerang membawa bendera Daesh di mobilnya pada saat serangan terjadi dan FBI sedang menyelidiki kemungkinan kaitannya dengan organisasi teroris tersebut.

Sebuah sumber mengatakan, beberapa alat peledak juga ditemukan di kotak es truk malt.

FBI sebelumnya mengatakan pihaknya sedang menyelidiki insiden tersebut sebagai tindakan terorisme.

Amerika Serikat dan badan intelijennya telah dituduh oleh sejumlah negara dan organisasi internasional mendirikan dan mendanai kelompok teroris Daesh dengan bantuan beberapa negara Asia Barat untuk melaksanakan rencananya terhadap beberapa negara di kawasan Irak dan lainnya. Suriah.

Presiden Joe Biden dan Presiden terpilih Donald Trump menanggapi serangan truk dan penembakan di New Orleans.

“Tidak ada bentuk kekerasan yang dapat dibenarkan dan kami tidak akan menoleransi serangan terhadap rakyat kami,” kata Biden dalam pernyataannya pada Rabu malam waktu setempat.

Trump menghubungkan insiden tersebut dengan imigrasi ilegal dan menyatakan: “Seperti yang saya katakan sebelumnya, para penjahat yang datang (ke Amerika Serikat) lebih buruk daripada para penjahat di negara ini. Pernyataan itu telah menjadi kenyataan.”

Sementara itu, polisi AS sedang menyelidiki kemungkinan aksi terorisme setelah sebuah truk terbakar dan meledak di depan hotel Trump di Las Vegas. Peristiwa tersebut menyebabkan satu orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka.

Polisi Las Vegas dan petugas pemadam kebakaran negara bagian Nevada mengumumkan pada Rabu waktu setempat bahwa satu orang di dalam mobil telah meninggal, tanpa mengungkapkan identitas mereka.

Pihak berwenang AS mengatakan penyebab ledakan belum diketahui, namun ABC News mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan ada beberapa granat mirip petasan di dalam mobil Tesla.

Media lokal mengatakan insiden itu sedang diselidiki sebagai tindakan terorisme.

Sumber: IRNA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *