JAKARTA (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan investor muda atau yang ingin berinvestasi di pasar saham harus memahami produk pasar saham dan risikonya.
“Saya pikir karena kepedulian dan kecintaan (Presiden Indonesia Prabowo Subianto) terhadap investor, maka investor muda harus belajar memahami apa yang mereka beli dan apa yang mereka beli agar mereka tidak berjudi.” Kata Eksekutif Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friederika Vidyasari Dewey di Jakarta, Rabu.
Dengan dicanangkannya Aksi Bersama Perlindungan Konsumen (GEBER PK) 2025, Friederika mengatakan dengan memahami manfaat dan risiko berinvestasi di pasar modal, investor muda atau masyarakat umum dapat mengelola keuangannya dengan bijak.
“Jadi dia benar-benar membelinya karena dia tahu apa yang dia beli untuk investasi dan investasi jangka panjang.”
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengingatkan masyarakat yang ekonominya lemah akan bahaya bermain saham, yang dianggap masyarakat awam mirip dengan perjudian karena penuh risiko dan merugikan.
“Biar kuberitahu, kalau kamu orang kecil yang bermain dengannya pasti kalah. Kalau orang kecil biasanya sama dengan permainannya. Yang menang adalah bandar besar dan kuat, bukan?” kata Presiden, pada acara Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), lalu Jaringan Muhammadiyah (daring), saat diluncurkan di Jakarta, Rabu (4/12).
Presiden mengimbau masyarakat tidak tergiur dengan janji imbal hasil tinggi dalam jangka pendek yang kerap ditawarkan melalui investasi saham.
Ia meyakini ekosistem pasar modal lebih menguntungkan bagi pemain besar dengan permodalan dan akses informasi yang lebih baik, salah satunya keahlian dalam mengembangkan kode algoritmik.
Leave a Reply