JAKARTA (ANTARA) – Pengamat sepak bola Tommy Welly memperkirakan ekspektasi masyarakat terhadap timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia bisa tetap terjaga pasca pergantian pelatih Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert.
Saat ini Timnas Laos masih berpeluang lolos ke Piala Dunia 2026 setelah finis di peringkat 3 Grup C Asia dengan raihan 6 poin, hanya tertinggal 1 poin dari peringkat 2 Australia. Indonesia juga akan bertanding empat laga lagi di babak ketiga kualifikasi.
“Ekspektasi mimpi lolos cukup bagus. “Karena kalau bicara logika, kalau dibuka saja gambar saya, seperti di acara Catatan Demokrasi, karena saya duduk di sebelah Bang Arya (Sinulingga), saya ragu (di Kualifikasi Piala Dunia 2030) tertulis. gol,” kata seseorang yang akrab disapa Towel dalam diskusi di Football Institute di Jakarta, Jumat.
“Tapi ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Ada kemungkinan. Jadi apa yang bisa Anda harapkan? Ya,” lanjutnya.
Menurut Towel, dirinya belum tentu senang dengan penunjukan Kluivert sebagai kapten baru timnas. Meski demikian, ia menilai PSSI perlu mengganti pelatih karena tren buruk Shin Tae-yong harus dihentikan.
“Jadi saya lihat PSSI sudah memilih solusi yang paling efektif, karena sudah tiba. Sekarang mereka lihat ada tiga budaya, tiga bahasa Korea, naturalisasi Belanda dan Indonesia, dan itu harus diakui, Berbeda dengan Jeje (penerjemah bahasa Korea Jeong Seok.-seo), Nova Arianto mengatakan tidak ada masalah komunikasi, itulah masalahnya.
“Mungkinkah ini alasan memilih (pelatih dari) Belanda? Saya tidak mengatakan kepada Patrick Kluivert sejak awal, mungkin untuk mengurangi kecacatan, mengurangi masalah. Eric Thohir dengan sopan membahas dalam konferensi pers bahwa ada gerakan yang sangat rumit, ujarnya.
Meski diakui Kluivert belum memiliki banyak pengalaman melatih, Towel juga memahami tantangan yang dihadapi PSSI dalam merekrut pelatih asal Eropa, terutama saat musim reguler sedang berlangsung.
Oleh karena itu, Towel merasa pantas menunjuk Kluivert sebagai pelatih kepala, bersama dua asistennya yang cukup baik dari segi teknik, yakni Alex Pastoor dan Denny Landzaat.
Artinya, kiri dan kanan juga akan menentukan, artinya saya membayangkan idenya seperti (Frank) Rijkaard di Barcelona. Jadi Henk mendapat sepuluh Kate, yang kontribusi teknisnya kuat. Atau seperti Manchester City, di mana Pep Guardiola selalu mendampingi tokoh-tokoh seperti Juanma Lillo, Enzo Maresca, termasuk Mikel Arteta,” tutupnya.
Leave a Reply