Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis obstetri dan ginekologi lulusan Universitas Indonesia, Dr. Muhammad Fadli Sp.OG mengatakan, makanan bergizi gratis yang mulai dibagikan kepada ibu hamil dan menyusui dapat dijadikan manfaat tambahan untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari.
“Jangan hanya bergantung pada pangan yang disediakan pemerintah, ini merupakan bonus atau fasilitas tambahan yang diberikan pemerintah untuk melengkapi atau menambah kebutuhan sehari-hari ibu hamil,” kata Fadli kepada ANTARA, Senin.
Fadli mengatakan, menu yang disediakan dalam program pemerintah yang terdiri dari telur, sayur mayur, bakso, dan buah-buahan ini bisa menjadi tambahan protein harian bagi ibu hamil yang membutuhkan kurang lebih 70-80 gram protein per hari. Bagi ibu hamil penerima MBG, Fadli mengatakan sebaiknya memperbanyak makanan berprotein seperti daging, tahu, tempe, atau ikan dalam menu hariannya.
Selain makanan kaya protein, ibu hamil juga harus memenuhi kebutuhan nutrisi lain yang bisa diperoleh dari susu sapi pasteurisasi atau susu UHT yang diberikan. Susu sapi dapat memberikan nutrisi pada janin dalam kandungan dan mencegah lahirnya bayi kecil.
Namun, Anda harus memperhatikan jumlah gula yang dikandungnya. Fadli mengatakan ibu hamil dibatasi mengonsumsi makanan dan minuman dengan indeks glikemik tidak lebih dari 30 gram per hari. Jika berlebihan dikhawatirkan akan mempengaruhi berat badan bayi (makrosomia) dan dapat mengubah metabolisme bayi.
“Kalau pemerintah kasih ke kita, lihat lagi kandungan gulanya, kalau cukup tinggi 17 gram, misalnya sinyalnya lebih dari 50 persen, maka saat makan malam atau camilan sore, cari yang rendah gulanya. .gula jangan dilebih-lebihkan, tapi yang diberikan sama saja. Pemerintah hanya mengambil sekarang, kata Fadli.
Dokter RS Pondok Indah ini mengatakan, ibu hamil yang terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman kaya gula dapat menyebabkan bayinya mengalami gangguan neurobehavioral yang menyebabkan ADHD. Selain itu, ibu juga bisa menderita diabetes gestasional atau diabetes saat hamil dan bisa berujung pada preeklamsia dan kelahiran bayi prematur. Terlalu banyak gula juga bisa menyebabkan depresi pasca melahirkan atau depresi setelah melahirkan.
Disarankan jika Anda sudah banyak mengonsumsi makanan kaya gula, Anda bisa mengurangi asupan gula dengan membatasi konsumsi coklat atau makanan manis dan mencari susu yang rendah gula untuk menghindari gangguan kesehatan saat hamil.
Leave a Reply