Kota Bogor (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor, Jawa Barat menggelar debat publik perdana Pilkada 2024 di studio iNews Jakarta pada Jumat dengan mengusung tema “Menjadikan Kota Bogor Menjadi Kota Sains yang Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan melalui sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing”.
Ketua KPU Kota Bogor Habibi Zaenal Arifin di Jakarta, Jumat mengatakan, debat ini merupakan tahapan Pilkada yang wajib diikuti seluruh pasangan calon (paslon).
“Jadi harapannya debat ini bisa menjadikan masyarakat lebih cerdas dan bisa memilih pasangan calon sesuai kesukaannya masing-masing,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, kelima bakal calon wali kota dan wakil wali kota Bogor memaparkan sejumlah program mulai dari pengembangan sumber daya manusia, pendidikan, kesehatan hingga tata kelola pemerintahan.
Kelima pasangan calon tersebut antara lain; pasangan Sendi Fardiansyah-Melli Darsa (nomor urut 1), Atang Trisnanto-Annida Allivia (nomor urut 2), Dedie Rachim-Jenal Mutaqin (nomor urut 3), Rena Da Frina-Achmad Teddy Risandi (nomor urut 4) dan pasangan Raendi Rayendra -Eka Maulana (nomor urut 5).
Calon Wali Kota Bogor Nomor Urut 1 Sandy Fardiansyah menyampaikan visinya mewujudkan Kota Bogor Bahagia. Dengan misi seperti menciptakan sumber daya manusia yang tangguh dan berdaya saing, menciptakan perekonomian masyarakat yang produktif dan inklusif, membangun Kota Bogor yang adil dan berkeadilan, mewujudkan pemerintahan yang bersih dan pelayanan publik yang prima.
“Senangkah kita tinggal di Kota Bogor?” Oleh karena itu, kami bertekad mewujudkan visi mewujudkan Kota Bogor Bahagia, ujarnya.
Calon Wali Kota Bogor Nomor Urut 2 Atang Trisnanto mengatakan, dirinya dan Anida akan meneruskan kepemimpinan para pemimpin Kota Bogor sebelumnya dengan menjadikan Kota Bogor nyaman bagi semua orang. Salah satunya adalah memperkuat peran Kota Bogor sebagai bagian dari kota metropolitan Jabodetabek.
“Di masa depan, kita harus mampu melawan merek-merek perkotaan.” Kota Bogor harus kita perkuat agar bisa berperan penting dalam konsep metropolitan ini. “Makanya kita harus membuat Bogor nyaman bagi semua orang,” ujarnya.
Calon Wali Kota Bogor nomor urut 3, Dedi Rahim, mengatakan, pengalamannya menjabat Wakil Wali Kota Bogor dan Jenal sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Bogor menjadi bekal bagi dirinya untuk membangun visi secara terukur dan sistematis.
Beberapa program yang telah dilaksanakan di bawah kepemimpinannya antara lain; Di bidang pendidikan, dibangun sekolah terpadu dan ada anggaran untuk membeli kembali ijazah untuk membantu masyarakat miskin.
“Ini yang paling penting untuk disampaikan kepada masyarakat. Bogor sudah siap – Bogor bergerak maju sebagai komitmen keberlanjutan yang selama ini diterapkan untuk mewujudkan Bogor yang cerdas, sehat, sejahtera, dan tangkas,” kata Dedi.
Sementara itu, calon Wali Kota Bogor nomor urut 4, Rena Da Frina mengatakan, untuk mewujudkan visi bersama membangun kota Bogor yang maju, kreatif, dan berkelanjutan, pihaknya mengedepankan program Bogor Siap Pintar yang fokus pada bidang pendidikan. Seperti beasiswa 440 sarjana, magister dan doktor, buyback gelar murah, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan serta insentif bagi guru penghafal Al-Qur’an.
“Kami sadar membangun kota besar tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Namun harus bekerjasama dengan seluruh lapisan masyarakat, unsur dan golongan,” kata Rena.
Sementara itu, calon Wali Kota Bogor nomor urut 5, Raendy Rayendra mengatakan, Kota Bogor membutuhkan pemimpin yang membawa harapan baru. Mengusung motto ‘warga sehat, kota bersinar’, Rajendra menegaskan kesehatan tidak hanya fisik tapi juga mental.
“Warga negara yang sehat adalah warga negara yang mendapat pendidikan, pelayanan kesehatan yang mudah, murah dan bermutu, sehingga tercipta masyarakat yang cerdas dan sehat,” jelasnya.
Usai debat publik, KPU Kota Bogor fokus pada tahapan berikutnya yakni tahap logistik. Dimana 95 persen logistik KPU Kota Bogor telah siap dan didistribusikan ke setiap TPS. (KR-SBN)
Leave a Reply