BEIRUT (ANTARAR) – Rapat parlemen yang dijadwalkan pada Kamis (1 September) menjadi momen penting dalam pemilihan presiden Lebanon yang sangat dinanti.
Sebanyak 81 anggota parlemen dari berbagai partai dan blok politik menyatakan dukungannya terhadap Joseph Aoun, komandan Angkatan Bersenjata Lebanon, menjadikannya favorit untuk jabatan tersebut.
Namun, pada pemilu presiden sesi pertama, seorang calon harus memperoleh minimal 86 suara untuk bisa terpilih.
Partai politik utama yang menyatakan dukungan terhadap Aoun antara lain Partai Angkatan Bersenjata Lebanon, Blok Majelis Demokrat, Blok Parlemen Independen, dan Blok Nasional Independen.
Dukungan blok tersebut berhasil memperoleh 81 suara, menjadikan Aoun sebagai pemimpin.
Sementara itu, Gerakan Patriotik Bebas memiliki 13 kursi, dan blok Syiah, yang mencakup Hizbullah dan Gerakan Amal (masing-masing 15 kursi), belum menyatakan dukungan terhadap Aoun atau menyebutkan kandidat favoritnya dalam pemilihan presiden.
Menyusul berakhirnya masa jabatan Presiden Michel Aoun pada 31 Oktober 2022, Parlemen Lebanon gagal memilih presiden baru dalam 12 sesi.
Jabatan presiden kosong selama lebih dari dua tahun, dan pada saat itu situasi politik dan keamanan Lebanon sangat dipengaruhi oleh meningkatnya konflik dengan Israel.
Menyusul gencatan senjata antara Lebanon dan Israel pada 28 November 2024, Ketua Majelis Nasional Navi Berri menjadwalkan sidang parlemen ke-13 untuk pemilihan presiden pada 9 Januari.
Sumber: Anadolu
Leave a Reply