Jakarta (Antara) – Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Ariani mengatakan, menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) merupakan langkah awal untuk menjadi seorang wirausaha.
“Jadi, pekerja migran Indonesia adalah langkah awal,” kata Wakil Menteri Cristina, Kamis, saat berbicara tentang pelatihan bisnis bagi pensiunan PMI dan keluarganya di Desa Iretan Wetan, Kandanghar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menurut Review, Pers. Kementerian P2MI dirilis Kamis.
Dikatakannya, menjadi PMI merupakan langkah awal untuk menjadi wirausaha karena selama bekerja di luar negeri, PMI dapat memanfaatkan kesempatan untuk mengumpulkan tabungan sehingga tabungannya dapat digunakan untuk berwirausaha ketika kembali ke negaranya.
Wamen Cristina berharap melalui pelatihan bisnis ini, seluruh peserta dapat memulai usaha dengan mengoptimalkan sumber daya dan potensi lokal.
Dikatakannya, pelatihan kali ini dilaksanakan di Indramayu, karena berdasarkan data pelaksanaan tahun 2024, Provinsi Indramayu merupakan provinsi kota dengan peringkat terbanyak di Indonesia.
Wakil Menteri Christina mengatakan, “Jumlah rekrutmen pada Januari-Oktober 2024 mencapai 18.633 pekerja migran Indonesia. Oleh karena itu, ini merupakan upaya melindungi negara agar pensiunan pekerja migran Indonesia berdaya secara ekonomi dan mampu menguatkan masyarakat sekitar.”
Dikatakannya, dalam pelatihan tersebut akan diberikan berbagai materi lengkap kepada para pensiunan PMI, mulai dari teori dan praktik bisnis hingga pembinaan dan pendampingan seluruh kelompok usaha PMI dari instansi terkait.
Dukungan tersebut meliputi Nomor Induk Berusaha (NIB), Produk Industri Rumah Tangga (PIRT), sertifikasi halal dan kemasan produk, serta cara akses permodalan dan pengelolaan kredit.
Wamenhub menyampaikan: “Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat. Karena tanggung jawab ini tidak bisa kita penuhi sendirian. Terima kasih kepada Pemerintah Daerah, Puspita Martha Tiller Group, Industri Bisnis Internet dan juga Bank Mandir.” Christina.
Sementara itu, Presiden BP3MI Jabar, Mulia Nugraha mengatakan, pelatihan bisnis bagi para purnawirawan PMI beserta keluarganya akan dilaksanakan selama empat hari, 28 November – 1 Desember 2024, dua hari pengantar esai teori bisnis dan dua hari pengenalan esai teori bisnis. hari latihan
Mulia mengatakan: “Di Desa Eretan Kulon diberikan pelatihan makanan untuk membuat kue ikan, kecap ikan dan puding berbentuk mangga, dan di Desa Wetan di Eretan diikuti oleh 20 kontestan.”
Pada tahun 2011-2023, setidaknya terdapat 5.090 PMI dan keluarga pensiunan Provinsi Jawa Barat yang mendapatkan pelatihan usaha melalui berbagai pelatihan seperti katering, seni, keterampilan dan agrobisnis.
Leave a Reply