Jakarta (Antara) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia memiliki ketahanan perekonomian yang baik, hal ini tercermin dari hasil Survei Ekonomi Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) Indonesia tahun 2024.
“Survei ini dilakukan dalam kondisi yang masih penuh dinamika di seluruh dunia. Namun Indonesia mampu mengelola kinerja perekonomiannya dengan baik,” kata Mulyani di Jakarta, Selasa.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan sekitar 5 persen pada akhir tahun ini. Kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong oleh konsumsi domestik, investasi, dan sektor manufaktur, khususnya sektor industri.
Di sisi lain, inflasi tetap terkendali sebesar 1,71 persen hingga Oktober 2024 dan surplus perdagangan terus berlanjut selama 54 bulan berturut-turut. Keberhasilan ini diyakini menjadi indikasi kuatnya basis perekonomian Indonesia.
“Kami mempunyai visi menjadi negara yang inklusif dan berpendapatan tinggi dengan memperkuat struktur perekonomian melalui hilirisasi industri, khususnya mineral strategis seperti tembaga dan nikel,” ujarnya.
Menkeu menekankan pentingnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan komitmen transisi hijau. Pemerintah memprioritaskan penguatan pengembangan sumber daya manusia dengan memberikan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan makanan bergizi. Indonesia juga berkomitmen terhadap transisi hijau dengan meningkatkan penggunaan energi terbarukan.
Menkeu mengapresiasi dukungan OECD dan Sekjen Matthias Korman dalam mendukung transformasi perekonomian Indonesia.
“Kemitraan Indonesia dan OECD menunjukkan tekad bersama untuk terus belajar dan berkontribusi positif terhadap perekonomian global,” ujarnya.
Peluncuran Survei Ekonomi OECD Indonesia tahun 2024 diharapkan dapat memberikan informasi berharga bagi Indonesia untuk menjalankan agenda reformasi dan mewujudkan visinya menjadi negara berpenghasilan tinggi yang inklusif dan maju.
Leave a Reply