Jakarta (ANTARA) – Komentator sepak bola Mohammad Kusnaeni atau akrab disapa Bung Kus menyebut emosi para pemain dan ketidakmampuan memahami situasi kompetitif tim menjadi dua penyebab kekalahan 0-1 Indonesia melawan Filipina di pertandingan terakhir. Grup B Piala ASEAN 2024 di Stadion Monaghan, Solo, Sabtu malam lalu. Anehnya, pemain Indonesia yang tidak bisa mengendalikan emosi adalah pemain yang sudah berpengalaman bermain bersama pemimpin negara. Pilar tim harusnya menjadi pedoman bagi pemain pemula, kata Bung Kus kepada ANTARA di Jakarta. . Minggu. Ia menjelaskan, ketidakdewasaan emosinya membuat tim kesal karena salah satu pemainnya mendapat kartu merah membuat tim kehilangan harapan dan kerusakan. Alasan kedua, kurang pahamnya situasi kompetisi di level grup, kata Bung Kus, meski tak meraih kemenangan hingga lolos ke semifinal yang diraih pelatih Shin Tae-Young. memasukkan bek lain di babak kedua untuk mengisi cadangan yang ditinggalkan Mohamed Ferrari karena kartu merah. Baca Juga: Shin Tae-yong menyayangkan kartu merah Ferrari usai menang di Filipina, sukses menggantikan sang striker dengan pemain lain. Meski pada menit ke-55 pertandingan lainnya, Vietnam unggul 2-0 melawan Myanmar. Pakar senior tersebut menambahkan bahwa memperkuat keamanan adalah cara terbaik untuk menarik perhatian Filipina, namun administrator nasional memilih pendekatan yang berbeda. Bencana terakhir terjadi pada menit ke-63. Kota mengeluarkan penalti untuk kesalahan keamanan. Sang pelatih kemudian melakukan sejumlah perubahan seiring pergantian pemain. Namun tak membuahkan hasil karena lini depannya kurang tajam di Piala AFF tahun ini. Alhasil, Indonesia mengubur impian lolos ke semifinal Piala ASEAN 2024. Baca juga: Marcelina Ferdinand: Kami tidak menyalahkan siapa pun.
Leave a Reply