JAKARTA (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Menko) mengatakan pemerintah terus berupaya memastikan pemerataan pendapatan per kapita sebesar 10.000 dolar di seluruh tanah air pada tahun 2030.
Saat ini rata-rata pendapatan per kapita masyarakat Indonesia hanya US$5.000, kata Airlangga saat menghadiri Konferensi Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2024 di Jakarta, Minggu.
“Rencananya kita akan tumbuh dan menargetkan mencapai 10.000 dolar AS pada tahun 2030 dengan PDB (Produk Domestik Bruto/Produk Domestik Bruto/PDB) sebesar 5.000 dolar AS saat ini,” kata Airlangga.
Namun, kata dia, saat ini sudah ada daerah yang pendapatan per kapitanya mencapai US$ 20.000, antara lain Jakarta, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Tengah.
“Saat ini PDB Jakarta sebesar 20 ribu dolar (AS). Secara spasial, banyak daerah lain, antara lain Kalimantan Timur, Sumsel, dan Sulawesi Tengah yang sudah melampaui 10 ribu dolar,” kata Airlangga.
Oleh karena itu, Airlangga mengajak semua pihak, termasuk Kamar Dagang dan Industri (Kadin), untuk berkontribusi dalam pemerataan pendapatan nasional per kapita sebesar US$10.000 pada tahun 2030. Hal ini akan membantu seluruh masyarakat Indonesia keluar dari jebakan kelas menengah.
“Misi kami adalah pemerataan PDB baik regional maupun nasional,” ujarnya.
Salah satu upaya strategis yang dilakukan adalah melalui Perjanjian Kerangka Ekonomi Digital. Menurut Airlangga, ASEAN merupakan kawasan pertama di dunia yang mengangkat isu ekonomi digital melalui kerja sama multilateral, melampaui organisasi besar seperti Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), North American Free Trade Agreement North (NAFTA), dan North American Free Trade Agreement North (NAFTA). , dan Uni Eropa (UE). persatuan.
Pada Pertemuan Tingkat Menteri OECD tahun lalu, Airlangga menyampaikan visi kerangka ekonomi digital yang juga mendapat perhatian khusus dari negara-negara OECD yang ingin belajar dari pengalaman ASEAN.
“Dengan Perjanjian Kerangka Ekonomi Digital, seperti biasa, ekonomi digital ASEAN akan mencapai 1 triliun dolar pada tahun 2030. Namun, setelah Perjanjian Kerangka Ekonomi Digital diterapkan, perekonomian ASEAN bisa meningkat menjadi 2 miliar dolar. “Kami bisa menggalang dana antara 100 hingga 800 miliar dolar”, jelasnya.
Selanjutnya, pemerintah akan memprioritaskan pemerataan PDB melalui perluasan pendidikan, investasi, dan perdagangan.
Airlangga optimistis langkah ini akan membuka peluang baru ekspor dan impor yang mampu menopang pertumbuhan ekonomi Tanah Air.
Lebih lanjut, pendidikan menjadi salah satu kunci peningkatan daya saing Indonesia secara global melalui peningkatan kualitas tenaga kerja di berbagai daerah.
“Pemerintah yakin hal ini dapat dicapai dengan mendorong kesetaraan dan pendidikan serta membuka diri terhadap investasi, perdagangan, impor dan ekspor,” kata Airlangga.
Leave a Reply