Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Wamentan ajak anak muda NU terlibat brigade swasembada pangan

Jakarta (Antara) – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengajak pemuda Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Tengah untuk bergabung dalam Korps Kemandirian Pangan yang dibentuk Kementerian Pertanian.

“Saya sebagai Wakil Menteri Pertanian sedang memikirkan apa yang bisa dilakukan pemerintah bersama warga NU, misalnya peran pemuda NU bisa berhubungan langsung dengan kemandirian pangan,” kata Wamentan. Menteri Pertanian. . Pernyataan di Jakarta, Minggu.

Hal itu disampaikan Wamentan pada konferensi ilmiah kedua yang diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama (PWNU) Pengurus Wilayah Jawa Tengah di Auditorium Solo PBB.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono atau akrab disapa Mas Dar mengatakan, kontribusi warga NU, khususnya generasi muda, penting dalam memperkuat sektor pertanian Indonesia yang merupakan salah satu pilar utama ketahanan pangan nasional.

Menurutnya, pemuda NU mempunyai potensi besar untuk mendukung program pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan.

Ia mengatakan Food Corp merupakan program yang melibatkan kelompok pemuda untuk mengelola lahan pertanian yang luas. Disana mereka akan diberikan fasilitas seperti traktor, mesin pemanen, pupuk, bibit secara gratis.

Setelah panen, hasil pertanian didistribusikan kepada pemilik lahan dan pengelola lahan, dengan perkiraan pendapatan sebesar Rp 15 juta per orang. Program ini bertujuan untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan di Indonesia.

Inti Kemandirian Pangan adalah kelompok pemuda yang mengelola lahan seluas 200 hektare. Kemudian kita berikan traktor, mesin pemanen, pupuk dan benih secara gratis, katanya.

Selain itu, Wamentan mengajak santri dan warga NU untuk mengadaptasi program Kawasan Perumahan Pangan Lestari (KRPL) di lingkungan pesantren.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan di pesantren dengan menanam berbagai tanaman pangan secara berkelanjutan. Dengan cara ini, pesantren dapat menjadi pusat ketahanan pangan yang mandiri, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar.

“KRPL merupakan salah satu cara untuk menjadikan lahan pesantren lebih produktif. Hal ini penting karena dengan memaksimalkan potensi yang ada, pesantren dapat berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional,” jelas Sudaryono.

Ia mengatakan pesantren memiliki potensi sumber daya yang besar untuk mendukung program pertanian, baik dari segi pengelolaan lahan maupun edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya ketahanan pangan.

“Pondok pesantren tidak hanya sekedar pendidikan agama saja, namun juga dapat menjadi pusat pengembangan pertanian yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” imbuhnya.

Melalui kolaborasi antara pemerintah, warga NU, dan pesantren, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono yakin Indonesia bisa mencapai swasembada pangan dengan lebih cepat dan berkelanjutan.

Wamentan berharap seluruh lapisan masyarakat khususnya generasi muda NU dapat berpartisipasi dan berkontribusi aktif untuk mencapai tujuan swasembada pangan untuk kepentingan bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *