Jakarta (ANTARA) – Snapcart, perusahaan riset pasar, mengungkapkan melalui surveinya bahwa e-commerce (toko digital) menjadi pilihan produsen merek lokal dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di tengah pesatnya perkembangan ekonomi digital.
Mengutip laporan Google e-Conomy SEA, nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai US$82 miliar (Rp1.300 juta) pada tahun 2023 dan mencapai US$110 miliar (Rp1.800 juta) pada tahun 2023 Rp) pada tahun 2020,” Helena Suri , Direktur Riset Senior Snapchat, mengatakan dalam keterangan tertulisnya, Rabu. Jakarta.
Angka ini menunjukkan potensi pasar
(pasar) sebagai katalis penting pertumbuhan ekonomi dalam negeri dan peningkatan daya saing nasional.
Oleh karena itu, Tokopedia, TikTok Shop, shopee, lazada dan pemain belanja digital lainnya nampaknya menjadi lingkungan lain yang dapat memperkuat peluang dan kemampuan merek dan UKM lokal.
Metode riset online melibatkan 250 responden dari sektor usaha lokal berusia di atas 24 tahun yang berasal dari DKI Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis posisi pasar pilihan UKM dan merek dalam negeri serta mengukur kontribusinya terhadap peningkatan daya saing ekonomi digital secara keseluruhan.
“Ini juga memberikan wawasan tentang tingkat kepuasan, preferensi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan mereka,” katanya.
Snapcart Indonesia mengungkap faktor-faktor utama yang mempengaruhi merek lokal dan UKM ketika memilih platform belanja digital untuk berjualan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan platform e-commerce untuk dijual antara lain berbagai fitur dengan distribusi yang disukai, seperti jaringan bisnis yang luas, kepraktisan menjalankan bisnis dari mana saja, dan kemudahan proses pembukaan toko.
Selain itu, frekuensi promosi dan gratis ongkos kirim dapat menarik pelanggan, serta kemudahan berbagai pilihan dan metode pembayaran.
Fitur-fitur tersebut tidak hanya memperkuat daya tarik, namun juga memberikan nilai lebih melalui pengalaman berjualan yang lebih efisien dan efektif.
Hal ini juga memperkuat kinerja merek lokal dan UKM, yang terlihat dari indeks jangkauan pelanggan platform yang lebih tinggi. Hal ini berdampak signifikan terhadap kontribusi laba penjualan.
Berdasarkan data tersebut, Shopee menduduki peringkat pertama sebagai toko digital yang memberikan keuntungan kepada penjual dengan persentase 71 persen, disusul Tokopedia (12), TikTok Shop (11), Lazada (3) dan lainnya (2%).
Akhir tahun seringkali menjadi waktu yang tepat untuk berbelanja online. Para pemain belanja digital juga bersaing dengan kampanye belanja akhir tahun yang mencapai dua digit, penawaran besar-besaran, dan berbagai inovasi yang dapat membantu pengecer memanfaatkan momentum ini.
Dengan memilih platform e-commerce yang tepat dan mengoptimalkan program yang ditawarkan, brand dan UKM lokal dapat berperan penting untuk tumbuh di tengah ketatnya persaingan.
Dalam lanskap e-commerce yang terus berkembang, tren live streaming dan video pendek kini menjadi saluran penjualan yang semakin populer di kalangan merek lokal dan UKM.
Tren ini menggunakan konten video langsung yang dikemas secara kreatif untuk menciptakan pengalaman berbelanja real-time yang mendekati nuansa toko fisik, namun tetap fleksibel secara digital.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa unsur interaktif yang dibalut hiburan ini memungkinkan konsumen melihat produk dalam konteks yang lebih realistis, sehingga mendorong keputusan pembelian lebih cepat.
Konsisten dengan penilaian sektor lainnya, merek lokal dan UKM menunjukkan preferensi yang jelas ketika memilih fitur live streaming di berbagai platform e-commerce.
Fitur-fitur unggulan telah menjadi bagian dari strategi pemasaran utama bagi merek lokal dan UKM karena tampaknya memiliki dampak yang signifikan, terutama pada lalu lintas pembeli.
Leave a Reply