Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kemenhub standardisasi pelayanan badan usaha pelabuhan lewat “INAOPS”

Jakarta (ANTARA) – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Inaportnet Operator (INAOPS) mendorong standarisasi sistem pelayanan Perusahaan Pelabuhan Indonesia (BUP) agar terintegrasi dan efisien.

“INAOPS merupakan modul yang ditambahkan pada Inaportnet untuk melakukan standarisasi pelayanan unit usaha pelabuhan agar kualitas sistem dan pelayanan yang dihasilkan seragam dan terintegrasi,” ujar Antoni Arif, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, dikatakan. pada pembukaan dan sosialisasi pelabuhan Priadi. Modul Operator Inaportnet (INAOPS) di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan urgensi penerapan INOOPS merupakan eskalasi dari arah Strategi Nasional Pemberantasan Korupsi (Stranas PK) yang mengidentifikasi banyak BUP yang belum memiliki sistem terintegrasi dengan Inaportnet dalam pemberian layanannya, sehingga outputnya berbeda-beda.

“Untuk itu kami ingin melakukan standarisasi melalui modul INOOPS,” tegasnya.

Antoni mengungkapkan INOOPS merupakan wujud nyata dari Inpres No. 5 adalah. Peraturan tersebut mencakup penataan ekosistem logistik nasional, dengan digitalisasi layanan kepelabuhanan sebagai prioritas untuk meningkatkan efisiensi dan pengawasan.

Dijelaskannya, INOOPS fokus memberikan kemudahan kepada BUP yang belum memiliki sistem terintegrasi dengan Inaportnet untuk menghasilkan data yang valid dan terstandar.

“Tujuan peluncuran ini adalah untuk memperkenalkan INOOPS sebagai inovasi terbaru dalam sistem pelabuhan Indonesia,” tegasnya.

Modul ini dirancang untuk mendukung transformasi digital di pelabuhan dan mempercepat layanan, serta meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi operasional pelabuhan Indonesia.

Antoni menambahkan, penerapan INOOPS juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing pelabuhan domestik di kancah internasional dan mengurangi kesalahan operasional yang sering terjadi pada proses manual.

“Kami tetap berkomitmen untuk mendorong pelabuhan Indonesia bersaing secara global. “Melalui INOOPS, kami berharap dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepelabuhanan agar lebih cepat, efisien, efisien dan transparan,” ujarnya pula.

Di sisi lain, pihaknya mengajak semua pihak untuk bersinergi dan bekerja sama untuk menyukseskan transformasi digital sistem pelabuhan yang saat ini sedang diupayakan pemerintah.

“Ditjen Perhubungan Laut sangat terbuka terhadap masukan dan kritik yang membangun dari perusahaan pelabuhan. “Kritik dan masukan ini memberi kita wawasan bagaimana kita harus memperbaiki dan memperbaiki sistem ini ke depan,” kata Antoni.

Hartanto, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menegaskan penerapan INOOAPS akan menjadi standar baru pelayanan pelabuhan Indonesia.

Sistem ini diyakini dapat menciptakan ekosistem logistik yang lebih terintegrasi antara BUP dan pemangku kepentingan lainnya serta mendukung efisiensi proses bisnis di pelabuhan, kata Hartanto.

Ia berharap dengan diluncurkannya INOOPS, seluruh perusahaan pelabuhan di Indonesia segera menerapkan standar pelayanan yang seragam, memanfaatkan teknologi digital untuk pelayanan yang lebih baik dan berkelanjutan.

“INAOPS merupakan langkah penting dalam transformasi digital sektor maritim Indonesia yang juga mendukung visi pemerintah dalam mengadopsi teknologi untuk memodernisasi pelayanan publik,” kata Hartanto.

.

Kegiatan dilaksanakan secara hybrid, diikuti oleh lebih dari 700 peserta secara offline dan online, yang terdiri dari perwakilan kementerian/lembaga terkait, serta perwakilan unit usaha pelabuhan, unit pelaksana tugas angkutan laut dan perwakilan dinas khusus/TUKS dari di seluruh dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *