Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

PHE ONWJ terapkan inovasi EVE Ejector untuk kurangi emisi

JAKARTA (ANTARA) – Pertamina Hollow Energy Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) menerapkan inovasi Enhanced Vacuum Entrainment Ejector (EVE Ejector) di Bravo Field dan Eco Field di pesisir Laut Jawa.

Inovasi ini berhasil meningkatkan efisiensi operasional dan perlindungan lingkungan, terutama dalam mengurangi stabilitas tekanan dan emisi pipa bawah air.

General Manager PHE ONWJ Muzwir Wiratama dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan permasalahan utama yang dihadapi adalah banyaknya gas di stasiun aliran gas atau fasilitas pengolahan minyak dan gas yang tidak dapat digunakan karena tekanan yang rendah dan tidak stabil.

“Akibatnya, akumulasi gas suar meningkat. Sebelumnya gas suar bertekanan rendah tidak tersedia. Namun, dengan EVE Ejector, tekanan gas suar yang sebelumnya sangat rendah dapat ditingkatkan hingga batas minimum,” katanya.

Efeknya, kata dia, gas yang sebelumnya dibakar bisa didaur ulang, baik untuk kepentingan industri seperti pupuk, maupun untuk disuntikkan ke sumur minyak sebagai penambah hidrokarbon.

Inovasi ini juga sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menjalankan operasional yang aman, andal, efisien, dan ramah lingkungan dengan memastikan pelepasan gas suar memenuhi standar kualitas yang ditetapkan pemerintah.

Sedangkan gas flaring adalah proses pelepasan gas alam yang tidak terpakai dari fasilitas produksi minyak dan gas dengan cara dibakar. Tujuan dari flare adalah untuk mengendalikan kelebihan tekanan pada sistem produksi untuk menjamin keselamatan operasi minyak dan gas.

Merujuk pada Peraturan No. 17 Tahun 2021 Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Gas Flare pada Kegiatan Minyak dan Gas Bumi, sehingga Gas Flare Dapat Terbakar Secara Normal. Namun, olahraga menghasilkan emisi.

Perkembangan EVE Ejector dipengaruhi oleh masalah kinerja operasi gas lapangan Bravo dan Echo selama lebih dari 40 tahun.

Berbeda dengan alat ejector lainnya yang berfungsi mengubah energi tekanan menjadi energi kinetik, EVE Ejector bekerja dengan cara menghisap gas bertekanan rendah yang kemudian digunakan.

Hasilnya, inovasi ini tidak hanya meningkatkan stabilitas tekanan pipa bawah air, namun juga mampu menurunkan emisi, serta memberikan nilai tambah yang signifikan terhadap efisiensi operasional perusahaan.

EVE Ejector pertama kali diterapkan pada 1 Juli 2023. Setelah satu tahun digunakan, terlihat efek yang signifikan. PHE ONWJ mampu memurnikan 6,6 juta meter kubik standar gas (MMSCF) menggunakan EVE Ejector.

Berkat EVE Ejector, tekanan jaringan pipa bawah laut juga menjadi lebih stabil. Hal ini berdampak pada peningkatan produksi sumur dan memberikan nilai tambah bagi perusahaan, dengan produksi lapangan Bravo meningkat sebesar 153 barel minyak per hari (BOPD).

Selain memberikan dampak positif terhadap kinerja produk, inovasi ini juga mendukung komitmen lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) perusahaan. Dengan alat ini, PHE ONWJ berhasil menekan gas flare dan mendukung tujuan pemerintah.

EVE Ejector membantu mengurangi emisi karbon dioksida setara dengan 447 ton per tahun. Hal ini sejalan dengan misi Pertamina untuk mendukung pencapaian net zero rutin flaring pada tahun 2030, sejalan dengan target Bank Dunia.

EVE Ejector yang mendapat sertifikat hak paten dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI pada Desember 2023, berpotensi untuk direplikasi di lapangan migas lain di Indonesia.

Inovasi EVE Ejector telah dipresentasikan pada awal tahun 2024 pada forum internasional, Society of Petroleum Engineers Workshop. Perusahaan minyak dan gas seperti Petronas Malaysia dan PTTEP Thailand juga bersikap positif dan mengapresiasinya.

Dengan hadirnya EVE Ejector, PHE ONWJ memberikan bukti nyata bahwa inovasi teknologi dapat menjadi kunci masa depan energi yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *