Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kemen UMKM-YDBA kembangkan model agar UMKM masuk rantai pasok industri

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) tengah melakukan renovasi dan pembuatan model penciptaan UMKM di Indonesia agar bisa masuk ke proses manufaktur.

Sekretaris Kementerian UMKM Arif Rahman Hakim di Jakarta, Selasa, mengatakan hingga saat ini YDBA berhasil menerapkan langkah-langkah yang baik untuk mengembangkan UMKM, sehingga bisa memasuki proses bergabung dengan rantai pasok khususnya. pada. industri otomotif.

Arif mengatakan, “Perkembangan YDBA di industri otomotif memang nyata, mulai banyak bermunculan usaha-usaha kecil yang menjadi bagian dari rantai pasok Astra, ini bisa menjadi model bagi perusahaan lain.”

Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan visi besar pemerintah khususnya Kementerian UMKM untuk meningkatkan jumlah UMKM di sektor industri yang saat ini hanya 4,1 persen.

Oleh karena itu, ia mengatakan anggotanya berniat mengadopsi program pengembangan UMKM yang dibuat oleh YDBA, melalui program inkubasi Kementerian UMKM di lima wilayah di Indonesia, yakni Sumatera Selatan, Riau, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara. di Bali, namun sesuai dengan kategori utama di masing-masing daerah.

“Lima kawasan ini bisa dijadikan pilot project dalam lima tahun ke depan, misalnya di Kepri bisa fokus pada penurunan kawasan penangkapan ikan, atau di Bali di kawasan pariwisata, berdasarkan kesepakatan antar Kementerian. Kesehatan. UMKM dan YDBA,” ujarnya lagi.

Diharapkan melalui sistem pelatihan yang sesuai, dalam lima tahun ke depan akan muncul wirausaha atau pengusaha UMKM yang mandiri dan terhubung dengan rantai pasok.

Sementara itu, Ketua Pengurus YDBA Rahmat Samulo mengatakan kelemahan sektor UMKM saat ini adalah belum kuatnya rantai pasok antara usaha kecil dan perusahaan besar. Oleh karena itu, YDBA fokus menghubungkan UMKM dengan ekosistem rantai pasok.

“Yang dilakukan YDBA dan seluruh perusahaan di Astra bersama-sama adalah mendidik yang kecil dulu, meningkatkan QCD (Quality, Cost, Delivery), dan kalau sudah naik baru bisa bergabung dengan perusahaan besar,” imbuhnya.

Ia menegaskan, metode pengajaran yang dilakukan kelompoknya dapat dijadikan acuan atau contoh, khususnya dalam hal keterlibatan di perusahaan besar. Hal lainnya adalah pentingnya komitmen dan stabilitas.

“Saat ini banyak perusahaan manufaktur yang dulunya kecil seperti pabrik, menjadi perusahaan besar. Sebenarnya hanya mempunyai 2-3 karyawan, tetapi sekarang karyawannya 60-70 orang, mesin adalah pabrik. , katanya lagi.