Sydney (ANTARA) – 148 warga negara Australia dipulangkan dari Vanuatu pada Kamis (19/12) dengan pesawat Royal Australian Air Force (RAAF) menyusul gempa bumi hebat di kepulauan Pasifik.
148 penduduk setempat kembali ke rumah dengan pesawat RAAF yang mendarat di Australia Kamis dini hari waktu setempat, dua hari setelah gempa berkekuatan 7,3 melanda dekat Port Vila, ibu kota Vanuatu.
Pihak berwenang di negara tersebut telah memastikan bahwa jumlah korban tewas akibat gempa tersebut telah mencapai 14 orang, dan jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah setelah gempa tersebut menyebabkan tanah longsor dan kerusakan pada beberapa bangunan dan infrastruktur.
RAAF pada Rabu (18/12) mengerahkan 64 petugas tanggap bencana dan dua anjing pelacak untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan yang sedang berlangsung, serta upaya untuk menemukan korban yang diyakini masih berada di dalam reruntuhan bangunan.
Tim Bantuan Medis Australia (Australian Medical Assistance Team) yang beranggotakan enam orang juga telah dikerahkan.
Dalam pernyataan yang dirilis di media sosial pada Rabu malam, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan Australia siap memberikan lebih banyak bantuan jika Vanuatu membutuhkannya.
Lebih dari 200 orang dirawat karena cedera dan polisi setempat mengatakan tenda pemeriksaan telah didirikan di luar rumah sakit Port Vila untuk mengatur arus pasien.
Saat ini, menurut perkiraan UNICEF, terdapat 40.000 anak yang membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Ahli bedah lokal Basil Leodoro mengatakan kepada Australian Broadcasting Corporation bahwa upaya pemulihan kemungkinan akan memakan waktu bertahun-tahun.
Leave a Reply