Jakarta (ANTARA) – Arina Sabalenka mengaku sempat terpikir untuk berhenti bermain tenis tiga tahun lalu saat kariernya sedang terpuruk karena banyak melakukan kesalahan.
Namun segera setelah ia mengatasi tantangan-tantangan ini, ia menyadari sesuatu yang terus membentuk pandangannya terhadap dirinya dan karyanya.
“Saya menyadari bahwa saya sangat menyukai olahraga ini, ada banyak hal di balik layar yang tidak bisa saya tinggalkan,” kata Sabalenka di Harper’s Bazaar Australia, dilansir WTA, Rabu.
“Saya harus kuat dan mencoba lagi, saya harus mencoba sesuatu yang lain untuk memahami masalah saya, dan saya pikir itulah titik balik dalam karier saya.”
Kini, setelah berada di puncak dunia – dan tak terkalahkan setelah memenangkan gelar di turnamen WTA 500 di Brisbane pada awal musim – Sabalenka menemukan titik terang di dunia tenis.
Sabalenka juga menekankan pentingnya keluarga dan tantangan di tahun 2019, seperti kehilangan ayahnya, Sergey, yang mengenalkannya pada tenis.
“Ketika Anda mencapai puncak, ada banyak kerja mental,” kata Sabalenka.
“Kamu harus mengingatkan dirimu sendiri bahwa kamu kuat. Kamu tidak harus keras pada diri sendiri dan tidak menangis, tetapi kamu harus tahu apa yang terjadi di sekitarmu.”
“Segala sesuatu dalam hidup ada alasannya. Anda harus tetap kuat. Nanti Anda akan mengerti mengapa Anda menghadapi kesulitan-kesulitan ini,” ujar petenis berusia 26 tahun itu.
Sabalenka akan memulai usahanya meraih gelar Australia Terbuka ketiga – berharap menjadi wanita pertama yang mencapai prestasi tersebut dalam tiga dekade.
“Jika seseorang melihat saya dan berkata, ‘Dia berhasil, dan dia kuat, dan saya harus melakukannya lagi, saya bisa melakukannya,’” kata Sabalenka.
“Saya ingin menginspirasi orang lain untuk menjadi kuat dan tidak pernah menyerah.”
Sabalenka muncul di sampul majalah mode menjelang turnamen besar pertama tahun ini, mengikuti bintang tenis Anna Kalinskaya dan Naomi Osaka.
Dalam pemotretan majalah tersebut, Sabalenka tampil cantik mengenakan merek-merek mewah seperti Gucci, Hermès, Ralph Lauren, dan Tiffany.
Leave a Reply