Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

NPC petakan bakat olahraga disabilitas lewat “Mendobrak Batas”

Jakarta (ANTARA) – National Paralympic Committee (NPC) Indonesia menyiapkan program bertajuk “Breaking Boundaries” untuk merekrut atlet-atlet muda potensial dari 38 provinsi di Indonesia serta memetakan bakat olahraga para penyandang disabilitas.

Program “Breaking Boundaries” yang dilaksanakan pada bulan Maret hingga Desember ini ditujukan bagi para atlet muda dengan usia maksimal 23 tahun. Setiap provinsi diberikan target sebanyak 100 orang atlet yang akan dipantau oleh tim ahli dari NPC Indonesia untuk menjadi

Atlet yang akan dilihat juga terdiri dari tiga kategori, yakni disabilitas fisik (50 persen), disabilitas intelektual (25 persen), dan disabilitas netra (25 persen). Sebanyak 100 atlet terpilih dari program “Breaking Boundaries” ini akan menjalani pemusatan latihan di kota Solo.

“Para atlet akan kita monitor sesuai potensinya. Nanti kita bawa ke Solo untuk pemusatan latihan selama tiga bulan. Kita lihat kemampuannya, apakah performanya memungkinkan untuk kita kembangkan. .dan mentalitasnya,” kata Ketua NPC Indonesia Senny Marbun dalam keterangan tertulis.

Wakil Sekjen NPC Indonesia Rima Ferdianto menjelaskan, program “Menembus Batas” ini sangat penting agar para atlet di daerah lebih fokus pada potensi yang dimiliki.

Rima mengatakan, dari pantauan di ajang Peparnas XVII 2024, banyak atlet muda yang menekuni olahraga tidak sesuai potensinya. Sehingga nantinya akan ada tim ahli yang diturunkan ke daerah untuk melihat bakat masing-masing atlet dan ditugaskan mempelajari olahraga sesuai potensinya.

“Jika sejak awal dilatih pada cabang olahraga yang sesuai dengan potensinya, maka atlet tersebut pasti akan berkembang pesat. Makanya kami ingin memaksimalkannya melalui program ini,” kata Rima.

Kuota atlet yang dikirim ke Kota Solo juga ditetapkan agar atlet dari kendala tertentu tidak menumpuk. Selama ini NPC lokal seringkali hanya berfokus pada hambatan intelektual dan disabilitas penglihatan.

“Kadang-kadang daerah hanya merekrut penyandang disabilitas tumbuh kembang 100 persen atau tunanetra 100 persen, itu mudah ditemui di SLB. Padahal andalan kita adalah atlet-atlet yang memiliki keterbatasan fisik. Makanya kita berikan kuota agar pengurus daerah rajin merekrut atlet. .. dengan rintangan sesuai kuota,” jelas Rima.

Atlet-atlet muda calon peserta program “Menembus Batas” berpotensi menjalani latihan di Pusat Latihan Paralimpiade Indonesia (PPPI) di Delingan, Kabupaten Karanganyar. Ada 10 cabang olahraga yang bisa dimainkan di PPPI Karanganyar setelah diresmikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *