Istanbul (Antara) – Menteri Luar Negeri Suriah Asad al-Shayban memperingatkan Iran terhadap tindakan yang dapat menyebabkan ketidakstabilan di Suriah dan meminta Teheran untuk bertanggung jawab atas kemungkinan konsekuensi dari pernyataannya baru-baru ini.
“Iran harus menghormati keinginan rakyat Suriah, kedaulatan negara dan integritas wilayahnya. Saya memperingatkan Anda untuk tidak menyebarkan kekacauan di Suriah dan meminta pertanggungjawaban Anda atas pernyataan Anda baru-baru ini,” tulis Shayban di jejaring sosial X pada Selasa (24/12).
Komentar Shaibani senada dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang mengatakan pada hari Minggu bahwa kaum muda “tidak punya apa-apa lagi untuk dilindungi” karena “kehidupan mereka sama sekali tidak aman”.
Khamenei menyerukan pemuda Suriah untuk “berdiri tegas dan teguh melawan mereka yang merencanakan dan melakukan kekacauan ini.”
Pada hari Sabtu (21/12), pemerintah sementara Suriah menunjuk Asaad Hassan al-Shayban sebagai menteri luar negeri, lapor Komando Umum yang berkuasa. Shaibani sebelumnya menjabat sebagai kepala urusan politik di pemerintahan sipil provinsi Idlib di barat laut Suriah.
Bashar al-Assad, pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok anti-rezim merebut Damaskus pada 8 Desember, mengakhiri rezim Partai Baath yang berkuasa sejak 1963.
Pengambilalihan tersebut terjadi setelah pejuang Hayat Tahrir al-Sham merebut kota-kota besar Suriah dalam serangan cepat yang berlangsung kurang dari dua minggu.
Sumber: Anadolu
Leave a Reply