Jakarta (ANTARA) – Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengajak Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta dan Organisasi Masyarakat Islam (Ormas) lainnya untuk berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan Jakarta.
“Jakarta masih berstatus DKI, meski undang-undang (UU) tentang DKJ sudah ada, namun belum ada aturan pelaksanaannya,” kata Teguh di Jakarta, Selasa.
Namun Jakarta akan bertransformasi menjadi kota global. Untuk itu Kementerian Dalam Negeri, ormas, dan seluruh lapisan masyarakat harus bersiap menghadapi masa transisi ini, ujarnya.
Ia juga berharap MUI bersama ormas Islam di DKI Jakarta membantu mendukung program strategis pemerintah seperti mengatasi kemacetan.
Menurutnya, sinergi antara ulama dan pemerintah harus terjalin dengan baik. Sebab, pemerintah tidak bisa melaksanakan rencana program pembangunan tanpa melibatkan berbagai pihak, termasuk para ulama, ujarnya.
Untuk itu, Teguh menegaskan, hubungan dengan Kementerian Dalam Negeri dan ormas Islam lainnya harus tetap dijaga.
Teguh juga mengingatkan Provinsi DKI Jakarta akan menggelar pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024.
Oleh karena itu, diperlukan dukungan seluruh lapisan masyarakat, termasuk MUI dan organisasi Islam lainnya untuk menjaga keharmonisan agar situasi Jakarta tetap kondusif selama rangkaian acara Pilkada.
“Saya berharap kita semua mendukung pelaksanaan Pilkada Serentak di DKI Jakarta. Untuk seleksinya silahkan bapak dan ibu memilih sendiri pasangan calon yang tepat,” ujarnya.
Ia mengimbau semua pihak menjamin terselenggaranya pemilu daerah secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, bermartabat, dan berintegritas. Agar Kota Jakarta tetap tenang, damai dan tertib, kata Teguh.
Leave a Reply